Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA – Mimpi PT PLN (Persero) mengganti kompor gas berbahan bakar elpiji tabung 3 kilogram, yang sekarang disubsidi pemerintah, ke kompor listrik kandas. Perusahaan mengumumkan program konversi ini batal. Penghentian program disampaikan perusahaan hanya lewat siaran pers yang disebar pada Selasa, 27 September lalu.
"Langkah ini (pembatalan) dilakukan guna menjaga kenyamanan masyarakat dalam pemulihan ekonomi pasca-pandemi Covid-19," ujar Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo. Ketika dihubungi kembali mengenai pertimbangan di balik keputusan tersebut, Darmawan tak merespons.
PLN sendiri sudah menjalankan uji coba konversi di 2.000 titik, masing-masing di Solo, Jawa Tengah; dan Denpasar, Bali. Perusahaan mengklaim upaya ini dilakukan untuk membantu mengurangi impor elpiji dan beban subsidi elpiji yang terus bengkak.
Perusahaan menyasar pelanggan dengan daya 450 VA dan 900 VA yang menggunakan elpiji 3 kilogram sebagai sumber energi saat memasak. Mereka dibekali kompor induksi berdaya 1.000 watt, wajan, dan panci berukuran 5 liter beserta saringannya agar bisa digunakan sebagai penanak nasi.
Program uji coba rencananya dievaluasi pada Oktober mendatang. Setelah itu, PLN berencana menambah alokasi kit kompor induksi menjadi 300 ribu. Kit tersebut bakal dibagikan gratis kepada pelanggan PLN tahun ini.
PLN telah mengamankan kontrak pengadaan kit tersebut dengan PT Adyawinsa Electrical and Power untuk kebutuhan sampai akhir 2022. Satu paket kit senilai Rp 1,5 juta. PLN menganggarkan Rp 560 miliar untuk pengadaan tersebut. "Itu untuk 300 ribu paket, termasuk biaya pemasangan miniature circuit breaker dan instalasi," kata Darmawan dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi Energi dan Industri Dewan Perwakilan Rakyat pada 14 September lalu.
Dalam forum tersebut, Darmawan sempat menjelaskan bahwa uji coba telah menunjukkan hasil positif. Menurut dia, tak ada penolakan dari masyarakat. Sebab, selama prosesnya, masyarakat dibantu menggunakan kompor induksi tanpa harus menambah daya. PLN menyediakan jalur listrik khusus untuk mereka. Selain itu, pengeluaran pengguna kompor listrik bisa lebih murah 10-15 persen dibanding menggunakan elpiji 3 kilogram.
Dari sisi keuangan negara, PLN mengklaim ada penghematan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebesar Rp 20 juta per tahun dari hasil sampling terhadap 23 keluarga penerima manfaat. Jika konversi dilakukan terhadap 300 ribu kelompok, pemerintah bisa berhemat Rp 330 miliar. Perencanaan konversi kemudian akan dilanjutkan menjadi 5 juta keluarga penerima manfaat per tahun mulai 2023. Penghematan APBN diproyeksikan bisa mencapai Rp 5,5 triliun per tahun jika rencana ini berjalan.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo