Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Ekonomi

Berita Tempo Plus

Mati-matian Penuhi Janji Pasokan Beras

Kementerian Pertanian mengumpulkan pasokan beras di daerah untuk memenuhi cadangan beras Bulog yang menipis.

26 November 2022 | 00.00 WIB

Pekerja melakukan bongkar muat beras di gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, 25 November 2022. TEMPO/Tony Hartawan
Perbesar
Pekerja melakukan bongkar muat beras di gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, 25 November 2022. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

JAKARTA  Kementerian Pertanian bergegas mengumpulkan pasokan beras di daerah untuk memenuhi cadangan beras Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) yang menipis. Kementerian berjanji bakal menyiapkan 600 ribu ton beras dalam waktu enam hari sejak rapat dengar pendapat bersama Dewan Perwakilan Rakyat, Bulog, dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Rabu lalu.

"Kami tetap optimistis dapat mewujudkan hal tersebut. Yang perlu dipahami, enam hari itu bukan langsung pengadaan beras selama enam hari, melainkan memastikan beras dapat disediakan sebanyak 600 ribu ton sampai akhir tahun," ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Bambang Pamudji, kepada Tempo, kemarin.

Bambang menuturkan Kementerian telah menyusun beberapa strategi untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Pertama, berkoordinasi dengan dinas pertanian di daerah untuk bekerja sama dengan penggilingan yang ada di daerah masing-masing. Selain itu, memantau luas panen yang berlangsung sampai akhir tahun ini. Kementerian, kata dia, mendorong penyediaan beras melalui kerja sama penggilingan setempat dengan Bulog.

Dalam upaya ini, ujar Bambang, fokus yang dijadikan acuan kerja adalah daerah sentra yang saat ini panen sebagai prioritas pertama. Juga daerah non-sentra yang panennya masih melimpah dibanding kebutuhan wilayahnya. "Selain itu, kita harus memahami kemungkinan adanya kendala, seperti kesamaan persepsi kesesuaian kualitas dan harga riil di lapangan. Apabila ada ini, kami akan terus mengkomunikasikannya secara terbuka kepada Bulog," ujar dia.

Janji Kementerian menyediakan beras untuk diserap Bulog bukan pertama kali ini muncul. Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, dalam rapat dengar pendapat pada Rabu lalu, menceritakan Kementerian sudah mengumbar janji untuk menyiapkan pasokan beras sebanyak 500 ribu ton dalam rapat koordinasi terbatas yang dipimpin Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto pada awal November lalu. Kala itu, kata Budi, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Suwandi, menyampaikan bahwa pasokan tersebut akan disiapkan dalam sepekan. "Sampai saat ini janji tersebut belum direalisasi," tutur Budi.

Janji penyediaan pasokan tersebut muncul setelah pemerintah membahas mengenai cadangan beras Bulog yang kian menipis. Hingga 22 November 2022, cadangan itu berada di kisaran 594 ribu ton, atau kurang dari separuh dari target stok 1,2 juta pada akhir tahun ini. Apabila tidak segera ditambah, pasokan tersebut akan terus turun karena Bulog terus menyalurkan berasnya untuk program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga setiap harinya. Selain penyerapan beras lokal, dalam rapat tersebut muncul opsi impor dengan kuota 500 ribu ton. Tapi hal itu belum direalisasi lantaran pemerintah mencatat adanya surplus produksi beras.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus