Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bank digital belakangan sedang santer dibicarakan. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi membawa inovasi perbankan melalui pemanfaatan internet telah mengubah dinamika hubungan nasabah dengan bank. Digitalisasi juga ikut mengubah layanan keuangan di seluruh dunia. Terlebih di tengah pandemi yang segala aktivitas dilakukan dari rumah, kemudahan dan fleksibilitas yang ditawarkan oleh bank digital semakin membuatnya naik daun. Namun, apa itu sebenarnya bank digital?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari artikel yang ditulis Krisna Wijaya, Fakulti Senior di Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), berjudul Digital Banking Vs Digital Bank, April 2021, bank digital adalah suatu organisasi bisnis yang menawarkan aktivitas perbankan online yang sebelumnya hanya tersedia di kantor cabang bank saja. Dalam konteks lain, bank digital dituntut untuk dapat melakukan pengiriman otomatis produk dan layanan perbankan baru dan tradisional langsung ke pelanggan melalui saluran komunikasi elektronik secara interaktif. Implikasinya adalah sangat memungkinkan apabila bank digital ini beroperasi tanpa memerlukan tempat atau kantor yang kaku (branchless, officeless atau physicalless).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Karena itu, konsekuensi dari bank digital akan lebih efisien karena tidak perlu membayar biaya tambahan untuk keberadaan kantor cabang yang memerlukan banyak karyawan,” tulis Wijaya. Dengan otomatisasi dalam berbagai proses, bank digital dapat merampingkan proses operasional dan mengurangi biaya.
Dengan penghematan biaya ini, maka bank digital dapat memberikan suku bunga simpanan yang lebih tinggi dan suku bunga yang lebih rendah untuk para peminjam. Selain itu, bank digital juga dimungkinkan untuk pembukaan rekening simpanan tanpa jumlah minimum, atau mengadopsi pendekatan penilaian risiko kredit yang berbeda dari bank konvensional.
Bank digital yang satu paket dengan teknologi juga akan menawarkan layanan yang lebih dipersonalisasi dengan data yang mereka miliki. Dibantu dengan teknologi AI (artificial intelligence), kemudahan akan dirasakan oleh bank digital dalam menganalisis data pelanggannya dengan cepat.
Dengan AI, bank digital juga dapat membuat produk layanan yang sesuai dengan karakteristik nasabah sehingga bank digital akan lebih cepat dan responsif serta terhindar dari birokrasi pengambilan keputusan yang kolot.
NAUFAL RIDHWAN ALY