Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Menhub Budi Karya Sebut Kereta Otonom Tanpa Rel Bakal Beroperasi di IKN pada Agustus 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan kereta otonom tanpa rel sudah dikirim dari Cina pada awal Juli 2024. Kereta itu akan tiba akhir bulan ini, lalu dioperasikan pada Agustus mendatang.

13 Juli 2024 | 17.24 WIB

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kanan) meninjau pembangunan Bandara VVIP IKN di Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, Sabtu (5/8/2023).
Perbesar
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kanan) meninjau pembangunan Bandara VVIP IKN di Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, Sabtu (5/8/2023).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan rangkaian autonomousr rail transit (ART) atau kereta otonom tanpa rel bakal tiba di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara akhir bulan ini. Ia juga menyebut moda transportasi massal itu bisa beroperasi pada Agustus 2024.

“Semoga jadwal ini dapat terealisasi sesuai rencana dan trem otonom di IKN benar-benar bisa menginspirasi kota-kota lain di Indonesia untuk mengembangkan transportasi cerdas,” kata Budi Karya di IKN, Jumat, 12 Juli 2024, dikutip dari keterangan tertulis.

Menurut Budi Karya, kereta otonom sudah dikirim dari Cina pada awal Juli 2024. Jumlahnya satu trainset yang terdiri dari tiga kereta. “Kereta ini sudah terbukti kenandalannya karena sudah diakui di beberapa negara,” ujarnya.

Budi Karya mengatakan, begitu tiba di IKN, kereta otonom tanpa rel akan dirakit dan mulai diuji coba secara internal. Kemudian, dilakukan persiapan dan pelaksanaan pengujian bersama dan dilanjutkan dengan pelaksanaan proof of concept (POC) pada Agustus mendatang. Sementara itu, rencana showcase alias unjuk kerja akan dilaksanakan pada Oktober hingga Desember 2024.

Lebih lanjut, Budi Karya menjelaskan, kereta otonom merupakan kereta tanpa rel yang dioperasikan menggunakan baterai. Pengoperasiannya, kata dia, dipandu melalui pembacaan marka jalan melalui sensor. Budi Karya mengklaim kendaraan ini bisa mengurangi emisi gas rumah kaca dan pemakaian energi fosil.

Untuk fasilitas penunjangnya, Budi Karya mengatakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bakal membangun halte. “Menariknya, halte yang akan dibangun ini nantinya tak hanya berguna sebagai tempat menaik-turunkan penumpang, tapi berfungsi sebagai tempat melakukan charging (pengisian daya),” katanya.

Pilihan Editor: Bahlil Hadir di Rapat Pleno PP Muhammadiyah, Jelaskan IUP untuk Ormas Keagamaan

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus