Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Menjelang Idul Adha, Pertamina Pasok 1,8 Juta Tabung Elpiji 3 Kg untuk Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara

Wilayah Madiun Raya mendapat tambahan stok elpiji 3 kilogram atau bersubsidi sebanyak 185.680 tabung saat menjelang Idul Adha 2024.

10 Juni 2024 | 05.42 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Madiun - Wilayah Madiun Raya mendapat tambahan stok elpiji 3 kilogram atau bersubsidi sebanyak 185.680 tabung saat menjelang Idul Adha 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jumlah tersebut merupakan bagian dari pasokan untuk wilayah Jawa Timur, Bali, hingga Nusa Tenggara (Jatimbalinus) yang meningkat dari 1.315.440 tabung rata-rata konsumsi normal harian pada Juni 2024 menjadi 1.797.160 tabung.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Area Manager Communication Relation and CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi, mengatakan bahwa tambahan pasokan elpiji 3 kilogram tersebut untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada warga saat Idul Adha. Sebab, pada momentum tersebut tingkat kebutuhan warga terhadap elpiji bersubsidi diprediksi meningkat.

Menurutnya, tambahan pasokan juga untuk meminimalisasi celah bagi oknum yang mengambil keuntungan pribadi ketika tingkat kebutuhan warga terhadap elpiji bersubsidi meningkat drastis.

“Sebelum dan sesudah Idul Adha, kami akan banjiri tabung (elpiji) secara periodik melihat prediksi tingginya konsumsi serta tradisi di masing-masing daerah,” ujar Ahad.

“Tentunya besaran tambahan di masing-masing kota/kabupaten menyesuaikan itu. Seperti di Madura yang frekuensinya lebih intens dikarenakan tradisi toron, pemudik lebih banyak dibandingkan Idul Fitri,” tuturnya.

Kendati demikian, warga tetap diimbau membeli elpij bersubsidi di pangkalan Pertamina agar mendapatkan harga eceran tertinggi (HET) Rp16 ribu per tabung dan stok tersedia. Bila harga per tabungnya di atas HET, itu artinya bukan pangkalan resmi Pertamina.

“Boleh dibeli karena itu pilihan masyarakat ya, namun kalau sudah kelewatan ambil untungnya ya jangan dibeli. Semakin senang oknum pengecer yang menaikkan harga kalau dibeli,” ungkap Ahad.

“Di Jawa Timur saat ini tiap desa sudah terdapat minimal 2-3 pangkalan elpiji. Di kota/kecamatan kota minimal lima pangkalan elpiji per desa,” kata Ahad.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus