Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, mengatakan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) berpotensi besar untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi. Pasalnya, saat ini teknologi AI sedang berkembang pesat secara global.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Budi menjelaskan, teknologi artificial intelligence (AI) di level global diproyeksikan tumbuh dan menciptakan potensi bisnis hingga US$ 207 miliar pada tahun 2030. Angka ini setara Rp 3.254 triliun (asumsi kurs Rp 15.719 per dolar AS).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Masih banyak sektor yang menyimpan banyak peluang untuk menopang kelesuan ekonomi. Salah satu sektor yang dapat membawa optimisme adalah sektor ekonomi digital. Sektor ini diproyeksikan akan tumbuh secara eksponensial,” ujar Budi Arie dalam acara CNBC Economic Outlook 2024, di The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta, Kamis, 29 Februari 2024.
Dia mengatakan ekonomi digital di kawasan ASEAN atau Asia Tenggara juga berpotensi besar, yakni bernilai US$ 1 triliun pada tahun 2030. “Untuk pertumbuhan PDB rill di kawasan ini (Asia Tenggara) diperkirakan mencapai 4,8 persen pada tahun 2024," tuturnya.
Sementara untuk nasional, sektor digital juga dinilai cukup menjanjikan, di mana valuasinya bisa mencapai US$ 109 miliar pada 2025. Adapun perekonomian Indonesia diperkirakan tetap tumbuh positif dengan pertumbuhan PDB antara 4,7 persen hingga 5,5 persen pada 2024.
Lebih lanjut, Menkominfo menyebut pihaknya telah merilis Visi Indonesia Digital (VID) 2045. “Visi ini mengedepankan infrastruktur sebagai pondasi dalam mewujudkan pemerintahan digital yang responsif, ekonomi digital yang inovatif, serta inklusi digital bagi seluruh masyarakat dan warga Indonesia," kata dia.