Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Menpan RB Kritik ASN yang Mengeluh Pendapatannya Kurang: Dulu Sebelum Ada Tunjangan, Cukup

Menpan RB Abdullah Azwar Anas mengkritik Aparatur Sipil Negara atau ASN yang selalu merasa pendapatannya kurang.

24 Mei 2023 | 09.15 WIB

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Azwar Anas memberikan sambutan dalam peluncuran hasil Survei Penilaian Integritas (SPI) di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu, 14 Desember 2022. Kategori pemprov diraih oleh Pemprov Bali dengan skor 78,82, kategori pemkot diraih oleh Pemkot Madiun dengan skor 83,00, dan kategori pemkab diraih oleh Pemkab Boyolali dengan skor 83,33. TEMPO/ Muhammad Ilham Balindra/Magang
Perbesar
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Azwar Anas memberikan sambutan dalam peluncuran hasil Survei Penilaian Integritas (SPI) di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu, 14 Desember 2022. Kategori pemprov diraih oleh Pemprov Bali dengan skor 78,82, kategori pemkot diraih oleh Pemkot Madiun dengan skor 83,00, dan kategori pemkab diraih oleh Pemkab Boyolali dengan skor 83,33. TEMPO/ Muhammad Ilham Balindra/Magang

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi atau Menpan RB Abdullah Azwar Anas mengkritik sejumlah Aparatur Sipil Negara atau ASN yang selalu merasa pendapatannya kurang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Apalagi dengan adanya tunjangan kinerja atau tukin yang diberikan pemerintah, menurut dia, tak sedikit ASN yang mengeluhkan pendapatannya minim. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Dulu sebelum ada tunjangan, (pendapatan) cukup. Begitu ada tunjangan, (pendapatan) nggak cukup. Karena apa? Karena kredit tanah, kredit mobil, kredit rumah," kata Anas di kantor Kemenpan RB, Jakarta pada Selasa, 23 Mei 2023.

Hal ini, menurut Anas, tak lepas dari sebagian ASN yang ketika mendapat tambahan pendapatan, daftar kebutuhannya juga bertambah. Jadi ASN tersebut merasa gajinya kurang terus.

"Masalahnya sekarang, tunjangan ini mestinya kan menjadi reward bupati kepada staf atau karyawan Pemda yang bekerja. Yang tidak bekerja, mestinya tunjangannya tidak banyak," ujar Anas.

Tapi pada kenyataannya, kata Anas, saat ini besar tunjangan kinerja itu sama untuk staf yang bekerja optimal maupun tidak.  

"Padahal, mestinya dengan pembeda tadi, kinerjanya bisa lebih tinggi. Ini sedang kita exercise di PP (Peraturan Pemerintah) ASN," kata mantan Bupati Banyuwangi itu.

Anas juga mengemukakan, sebetulnya berdasarkan data di Badan Pusat Statistik (BPS), pendapatan ASN sudah berada di atas rata-rata pendapatan nasional per kapita. Namun ternyata sejumlah ASN masih merasa pendapatannya kurang.

Dalam kesempatan tersebut, Anas juga membantah pihaknya tengah membahas rencana kenaikan gaji PNS. Yang dilakukan saat ini adalah membahas peraturan pemerintah terkait tunjangan kinerja.

Saat ini, baik ASN di pusat maupun daerah hampir semua mendapat tukin untuk meningkatkan kinerja. Namun yang terjadi sekarang tunjangan itu menjadi hak, sehingga besarannya antara yang bekerja bagus dan tidak bagus, mereka mendapat nilai tuking sama. "Ini yang mesti kita tata," ujar Anas. 

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Amelia Rahima Sari

Alumnus Antropologi Universitas Airlangga ini mengawali karire jurnalistik di Tempo sejak 2021 lewat program magang plus selama setahun. Amel, begitu ia disapa, kembali ke Tempo pada 2023 sebagai reporter. Pernah meliput isu ekonomi bisnis, politik, dan kini tengah menjadi awak redaksi hukum kriminal. Ia menjadi juara 1 lomba menulis artikel antropologi Universitas Udayana pada 2020. Artikel yang menjuarai ajang tersebut lalu terbit di buku "Rekam Jejak Budaya Rempah di Nusantara".

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus