Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Mentan Nilai Sektor Pertanian Berpotensi Jadi Penggerak Hilirisasi di Indonesia

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menilai sektor pertanian berpotensi menjadi penggerak andalan dalam upaya hilirisasi di Indonesia.

18 Agustus 2023 | 07.30 WIB

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menunjukkan cara pembuatan cairan Biosaka saat penanaman padi perdana Gerakan Nasional El Nino di Desa Pelabuhan Dalam, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Senin, 7 Agustus 2023. Mentan memastikan kebutuhan beras dalam menghadapi cuaca buruk el nino dalam kondisi aman. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Perbesar
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menunjukkan cara pembuatan cairan Biosaka saat penanaman padi perdana Gerakan Nasional El Nino di Desa Pelabuhan Dalam, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Senin, 7 Agustus 2023. Mentan memastikan kebutuhan beras dalam menghadapi cuaca buruk el nino dalam kondisi aman. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menilai sektor pertanian berpotensi menjadi penggerak andalan dalam upaya hilirisasi di Indonesia. Dia mengatakan hal itu sejalan dengan ambisi Presiden Joko Widodo alias Jokowi untuk mendorong pengembangan hilirisasi sejumlah komoditas pertanian strategis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Hilirisasi menjadi kunci dalam meningkatkan nilai tambah dan daya saing berbagai komoditas pertanian," kata dia dalam keterangannya, Kamis, 17 Agustus 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Syahrul Yasin Limpo mengaku akan lebih gencar melakukan hilirisasi di sektor pertanian. Ia menargetkan pertanian dapat menjadi sektor strategis dalam upaya hilirisasi di masa mendatang. 

Menurutnya, Kementerian Pertanian pun selalu berupaya untuk melakukan hilirisasi. Terlebih di masa yang akan datang, tutur Syahrul, pemerintah ke depannya tidak akan hanya fokus hilirisasi di tambang atau mineral, tapi juga hilirisasi di bidang pangan. 

Syahrul Yasin Limpo berujar hilirisasi di sektor pertanian tidak hanya terbatas pada komoditas perkebunan, seperti sawit. Sebab, hilirisasi berpotensi dilakukan pada komoditas lain, baik tanaman pangan, hortikultura, maupun peternakan. 

“Tinggal pilih yang mana, kami konsentrasi ke kurang lebih 50 komoditas utama yang akan kita hilirisasi," ujar Syahrul Yasin Limpo.

Selanjutnya: Di sisi lain, Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan....

Di sisi lain, Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan hilirisasi pertanian adalah hal yang perlu didukung secara masif. Pasalnya, ada beragam komoditas pertanian yang memiliki potensi untuk dihilirisasi.
 
Ia mengklaim Indonesia memiliki lebih dari 300 komoditas yang sudah dilakukan hilirisasi. Selain itu, ada sekitar 50 komoditas yang sedang didorong untuk hilirisasi. Ditambah masing-masing Direktorat, tutur Syahrul, harus memiliki lima komoditas utama yang dihilirisasi. 

Syahrul Yasin Limpo juga menegaskan langkah ini tidak hanya berhenti pada hilirisasi, tetapi juga hingga ekspor. Dia merujuk pada pernyataan Jokowi bahwa hilirisasi pertanian sangat penting. Khususnya, untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat secara luas. 

Sebelumnya Jokowi menyebut sejumlah komoditas yang berpotensi dihilirisasi, antara lain kelapa sawit, rumput laut, kelapa segar dan komoditas lainnya. Ia mengatakan di sinilah peran sektor ekonomi hijau dan hilirisasi sebagai jendela kesempatan atau window of opportunity Indonesia untuk meraih kemajuan. Pasalnya, Indonesia sangat kaya sumber daya alam, termasuk hasil perkebunan dan kelautan. 

Riani Sanusi Putri

Lulusan Antropologi Sosial Universitas Indonesia. Menekuni isu-isu pangan, industri, lingkungan, dan energi di desk ekonomi bisnis Tempo. Menjadi fellow Pulitzer Center Reinforest Journalism Fund Southeast Asia sejak 2023.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus