Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemilik toko Elektro Jaya, Lia, menjanjikan ketersediaan set top box (STB) hari ini Senin, 7 November 2022. Ia menyebutkan persediaan STB kosong kemarin usai pemerintah memulai kebijakan migrasi dari TV analog ke TV digital atau analog switch off (ASO) di Jabodetabek.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia menceritakan pada akhir pekan kemarin, banyak warga berdatangan ke tokonya yang berlokasi di Pusat Grosir Elektronik Glodok, Jakarta Utara, karena ingin membeli STB. Namun para pengunjung pulang dengan tangan hampa karena stok barang yang kosong.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia meminta agar pembeli datang kembali ke tokonya pada hari in. “Makanya banyak yang saya suruh pergi kan, besok saja karena besok barang datang, saya sudah pesan. Kalau sekarang habis,” ujar dia saat ditemui di tokonya pada Ahad, 6 November 2022.
Lia menjelaskan setelah ASO diberlakukan, tokonya ramai dikunjungi pembeli STB. “Langsung ramai, langsung diserbu semuanya,” ucap dia.
Berbeda dengan hari-hari biasa, ia mengaku tokonya bisa menjual 20 hingga 40 unit STB sehari setelah penerapan kebijakan migrasi televisi digital. “Itu bisa setengah hari habis, sekarang saja sudah habis,” tutur Lia. Adapun toko milik Lia itu menjual STB dengan rentang harga mulai Rp 100 ribu hingga Rp 300 ribu per unit.
Berjarak beberapa kios dari toko Lia, Acoy, pemiliki Toko Resolution, juga mengusahakan ketersediaan STB hingga akhir pekan lalu. “Mungkin besok kita cari lagi, tapi bisa dapat harga mahal,” tutur Acoy.
Toko Acoy juga kebanjiran order STB. Karena tingginya permintaan, stok alat konversi siaran ke TV digital itu pun habis. “Kebanyakan kosong. Ada juga persediaan, tapi terbatas,” kata dia.
Acoy menceritakan penjualan STB di tokonya melonjak drastis setelah Kominfo mengumumkan ASO atau migrasi ke TV digital di Jabodetabek. “Penjualan naik drastis itu,” ucap Acoy.
Selanjutnya: Padahal STB sebelumnya hanya laku terjual dua sampai tiga unit per hari.
Padahal sebelum ASO diberlakukan, Acoy berujar, STB hanya laku terjual dua sampai tiga unit per harinya. Penjualan pun paling banyak lima dalam sehari. “Setelah ASO, bisa tergantung toko masing-masing-masing ya, kadang-kadang ada sampai berapa puluh, bahkan ratusan,” tutur Acoy.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sebelumnya memberlakukan ASO di 222 titik, termasuk Jabodetabek, dan penerapannya akan diperluas secara bertahap—ada 514 titik yang ditargetkan. Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan penerapan ASO ini sesuai dengan Undang-Undang Cipta Keja.
"Ini merupakan amanat dari UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, yang di dalamnya disebutkan migrasi televisi terestrial diselesaikan paling lambat 2 November 2022 atau beberapa menit yang lalu," ujar Mahfud MD melalui siaran YouTube Kominfo, Kamis, 3 November 2022.
Sejalan dengan penerapan migrasi siaran televisi ini, pemerintah mulai mendistribusikanSTB untuk rumah tangga miskin secara nasional. STB disalurkan sejumlah 1.055.360 unit.
Sedangkan untuk wilayah Jabodetabek, pemerintah mengklaim sudah 99,3 persen STB yang dibagikan per Jumat pekan lalu. Bagi rumah tangga miskin yang belum mendapat bantuan hingga Rabu pekan lalu, Kominfo memastikan telah membuka posko aduan. Masyarakat bia mengubungi call center 159 atau ke nomor telepon Posko Respons Cepat Penanganan Bantuan STB terdekat.
Masyarakat rumah tangga miskin yang belum mendapat set top box gratis juga bisa mengajukan bantuan STB secara mandiri melalui situsweb cekbantuanstb.kominfo.go.id. Caranya dengan memasukan nomor induk kependudukan (NIK) dan kode captcha pada kolom yang tersedia.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini