Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
KCI telah mendiskusikan soal kemungkinan peningkatan mutu rangkaian KRL Jabodetabek.
Rehabilitasi kereta bekas Jepang butuh waktu dua tahun.
Tahun ini, 10 rangkaian KRL Jabodetabek pensiun.
JAKARTA – PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) masih menggodok skenario antisipasi layanan jika usulan impor armada kereta rel listrik (KRL) bekas dari Jepang tak kunjung dikabulkan. Sekretaris Perusahaan KCI Anne Purba mengatakan, 10 rangkaian KRL Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) tetap harus dipensiunkan secara bertahap hingga akhir 2023 demi faktor keselamatan. Namun perusahaan membuka opsi peningkatan kapasitas untuk armada tua tersebut.
“Kami sempat mendiskusikan kemungkinan upgrade sebelum konservasi (penarikan kereta dari layanan),” tutur Anne di kantornya, Senin lalu, 27 Februari 2023.
Dalam dua kesempatan diskusi terbatas yang digelar pada tahun lalu, manajemen KCI berdiskusi dengan regulator lintas kementerian, tim PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA, serta praktisi perkeretaapian mengenai prospek pengoperasian KRL Jabodetabek. Forum yang sama diikuti juga oleh mitra teknisi KCI dari Jepang dan Spanyol.
Dalam pembahasan rencana peremajaan, kata Anne, opsi rehabilitasi KRL bekas memang dimungkinkan. Namun masa pengerjaannya pun berkisar dua tahun. “Jadi, hampir mirip produksi kereta baru.”
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo