Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Momen

6 Januari 2013 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Transportasi
Jokowi Ingin Beli PPD

Nasib Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) pada awal 2013 mungkin lebih cerah. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyampaikan keinginan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk membeli PPD lewat surat kepada Menteri BUMN Dahlan Iskan. PPD bersama tiga BUMN lainnya masuk daftar BUMN yang akan dilikuidasi tahun ini.

Perusahaan yang didirikan pada 1920 itu dinilai merugi dan membebani keuangan negara. Jauh sebelum itu, Dahlan pernah mengusulkan agar PPD dilebur dengan Perum Damri untuk diakuisisi oleh PT Kereta Api Indonesia sebagai induk usaha. Anggota Komisi BUMN DPR, Ferrari Romawi, mendukung rencana Jokowi untuk membeli PPD. "Aset PPD masih banyak, namanya pun sudah familiar bagi warga," katanya kepada Tempo, Selasa pekan lalu. Menurut Ferrari, Jokowi bisa menggunakan APBD untuk merestrukturisasi PPD.

Direktur Utama PPD Pande Putu Yasa merespons positif niat Jokowi. "Saya kira itu tawaran yang menarik," ujar Pande. Tawaran Jokowi, menurut dia, senada dengan kebijakan transportasi makro Jakarta. Kendati mendukung, dia menyerahkan keputusan kepada Menteri Dahlan. Hingga Kamis pekan lalu, Dahlan belum menanggapi tawaran Jokowi.

Pajak
Kejaksaan Tagih Denda Asian Agri

KEJAKSAAN Agung segera menagih denda pajak Grup Asian Agri sebesar Rp 2,5 triliun. Sebuah tim juga akan dibentuk untuk mengeksekusi putusan Mahkamah Agung yang menghukum perusahaan kelapa sawit milik taipan Sukanto Tanoto ini. "Jika salinan putusan sudah kami terima, langsung eksekusi," kata Wakil Jaksa Agung Darmono pekan lalu.

Menurut Darmono, penagihan pajak dialamatkan kepada perusahaan yang kena denda. Jika Asian Agri mangkir dan penagihan berjalan alot, ujar dia, "Akan kami sita paksa." Eksekusi ini merupakan lanjutan atas putusan hakim kasasi yang menghukum Manajer Pajak Asian Agri Suwir Laut dua tahun penjara. Denda itu dua kali lipat dari pajak yang digelapkan mereka.

Perbankan
OJK Kaji Pengurangan Kepemilikan Asing

OTORITAS Jasa Keuangan (OJK) mengkaji rencana mengurangi batas kepemilikan saham investor asing di industri keuangan, seiring dengan menguatnya kemampuan investor domestik. Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad menilai investor lokal sebaiknya memanfaatkan potensi industri keuangan ini daripada terus diincar investor asing.

"Kalau tidak direspons orang lokal, diisi orang luar," ujarnya kepada Tempo, Rabu pekan lalu. Namun Muliaman enggan menyebutkan berapa porsi kepemilikan saham asing yang ideal di perbankan.

Sejak 1999, investor asing diperbolehkan menguasai maksimal 99 persen saham perbankan. Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk (Persero) Destri Damayanti menilai ketentuan tersebut sudah tidak relevan lagi. Peraturan pemerintah yang mengatur kepemilikan saham asing terbit saat Indonesia sedang krisis. "Kalau sekarang, pebisnis domestik sudah bisa bersaing," katanya. Beberapa negara tetangga, dia mencontohkan, memba­tasi kepemilikan asing di bank umum hanya 30-40 persen.

Akuisisi
Al-Jazeera Akuisisi TV Milik Al Gore

JARINGAN penyiaran milik pemerintah Qatar, Al-Jazeera, mengakuisisi Current TV, perusahaan media yang pada 2005 didirikan mantan Wakil Presiden Amerika Serikat Al Gore dan pengusaha Joel Hyatt. Pembelian ini memperluas jangkauan Al-Jazeera sembilan kali lipat di Negeri Abang Sam menjadi sekitar 40 juta rumah, termasuk New York dan ­Washington. Di sana saat ini sekitar 4,7 juta rumah bisa menonton Al-Jazeera berbahasa Inggris.

Joel Hyatt mengatakan Current TV akan menjadi Al-Jazeera Amerika, yang berfokus pada berita internasional. Misi Al-Jazeera, kata Gore, adalah memberikan suara kepada mereka yang biasanya tak terdengar. "Untuk berbicara tentang kebenaran kepada kekuasaan, untuk memberikan poin independen dan beragam pandangan, serta mengabarkan cerita yang belum dituturkan oleh siapa pun," kata Gore, seperti dikutip Associated Press, Kamis pekan lalu. Hyatt dan Gore akan menjadi dewan penasihat di media baru tersebut.

Menurut juru bicara Al-Jazeera, Stan Collender, akuisisi dilatarbelakangi tingginya permintaan. Sebanyak 40 persen penonton di situs Al-Jazeera versi bahasa Inggris berasal dari Amerika Serikat. "Ini murni keputusan bisnis." Belum jelas nilai akuisisi ini. Namun perusahaan penelitian SNL Kagan tahun lalu memperkirakan nilai Current TV US$ 500 juta. Ketika itu pendapatannya sekitar US$ 100 juta. Tahun ini pendapatan Current TV diproyeksikan US$ 114 juta.

Peternakan
Impor Sapi Bakalan Dimulai

SEBANYAK 4.100 ekor sapi bakalan beserta 275 ton pakan ternak dari Australia telah dikirim ke Jakarta dari Pelabuhan Townsville, Kamis pekan lalu. "Ternak akan dirawat dengan baik ketika sampai di Jakarta," kata Alison Penfold, Direktur Utama Dewan Ekspor Ternak Australia, seperti dikutip ABC.

Pengiriman ini menandai keberangkatan pertama kapal eksportir ternak Australia ke Indonesia. Mulai 1 Januari 2013, Indonesia kembali membuka keran impor daging sapi dalam sistem Jaminan Rantai Suplai Eksportir (ESCAS), yang mensyaratkan penggemukan sapi bakalan selama 180 hari sebelum dipotong di Indonesia.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, dari Januari sampai November 2012, Indonesia telah mengimpor 36.917 ton daging sapi beku dan 97.386 ton dalam bentuk sapi hidup (bakalan). Total impor daging sapi itu senilai US$ 416,9 juta. Indonesia mengimpor daging sapi dari Australia (71,90 persen), Selandia Baru (24,63 persen), dan Amerika Serikat (3,47 persen). "Ekspor sapi bakalan ke Indonesia hanya dari dua negara, yakni Australia dan Amerika Serikat," kata Kepala BPS Suryamin, Rabu pekan lalu.

Migas
Penerimaan Sektor Hulu Migas Berpotensi Naik

Pemerintah menargetkan tambahan penerimaan negara US$ 18,9 miliar atau sekitar Rp 182 tri­liun dari sektor hulu minyak dan gas. Menurut Deputi Perencanaan Satuan Kerja Sementara Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Widhyawan Prawiraatmadja, pendapatan itu diperoleh dari 47 kontrak pengembangan lapangan (plan of development/POD) yang disetujui sepanjang 2012.

"Total persetujuan kontrak 2012 merupakan rekor terbanyak sepanjang sejarah," kata Widhyawan, Rabu pekan lalu. Sepanjang 2012 ada 53 usul POD. Namun enam di antaranya tidak dikabulkan. "Biasanya syarat teknis dan administrasi tidak terpenuhi," katanya.

Produksi kumulatif dari semua lapangan ditargetkan mencapai 956 juta barel ekuivalen minyak. Produksi ini terdiri atas 216 juta barel minyak bumi, 4,1 triliun kaki kubik gas bumi, dan 7,6 juta barel gas alam cair. POD terbesar yang segera digarap adalah Lapangan Tangguh kilang 3. Lapangan gas yang dikelola BP Berau Ltd ini menghasilkan 2,48 triliun kaki kubik dengan produksi puncak 700 juta kaki kubik per hari. Adapun pengembangan Tangguh kilang 3 membutuhkan dana US$ 11,13 miliar atau sekitar Rp 107,2 triliun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus