Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Naik kecil, protes kecil

Kenaikan tarif taksi sejak 1 november 1983, ada yang protes ke DPR. Armada President Taxi sekitar 6.400 mobil. seluruh taksi yang beroperasi di jakarta berjumlah 7.800. (eb)

12 November 1983 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEORANG pengemudi taksi kuning yang mangkal di pelabuhan udara Halim Perdanakusuma malam Minggu lalu mengumpat kesal, "Silan, sudah nunggu tiga jam, pesawat belum juga nongol." Sopir President Taxi itu memang biasa menunggu sampai demikian lama, sebelum menarik penumpang yang turun dari pesawat. Tapi kalau sampai ada yang terlambat pulang ke pangkalan taksi, dia kontan akan didenda. "Ada pemilik taksi yang mengenakan denda sampai seribu rupiah, bila terlambat satu jam," kata S. Ginting, 43, pengemudi dan salah seorang komisaris dari Kokar President Taxi. Tapi yang membuat hati pengemudi itu agak gundah adalah naiknya tarif taksi seak 1 November lalu, yang diputuskan lewat SK Gubernur DKI. Tidak seberapa besar: tarif awal yang tadinya Rp 360 kini menjadi Rp 400. Sedang per satu kilometer selanjutnya naik dari Rp 160 menjadi Rp 190. Bagi para pemilik taksi, kenaikan itu sedikit banyak menghibur juga, karena sudah mereka perjuangkan sejak naiknya bensin premium dari Rp 240 menjadi 320 per liter, awal Januari lalu Tapi setelah tarif dinaikkan, tiba giliran para pengemudi yang tarik suara "Terus terang kaml keberatan kalau kenaikan tarif itu akan diikuti dengan kenaikan setoran," kata Ginting pula. Berbeda dengan taksi Blue Bird, yang setiap kali keluar dari pool sudah penuh bensinnya, pengemudi President Taxi harus mengisi sendiri bensinnya, biasanya Rp 10.000. Setoran, selama 16 jam lalu lalang di jalan, rata-rata Rp 15.000. Sedang untuk makan, beberapa pengemudi mengaku mengeluarkan Rp 3.000 sehari. Sementara itu, pengemudi kini merasa surit mengumpulkan uang Rp 28.000 sehari, karena penumpang agak susut setelah kenaikan tarif. Itu pula yang agaknya membuat delapan pengemudi dan pemilik President Taxi datang ke DPR pekan lalu, menyatakan keberatan arena tarif naik. Unjuk perasaan itu rupanya kurang berkenan di hati para pengurus President Taxi. "Kami tidak bertanggung jawab terhadap mereka yang mengatasnamakan President Taxi, dengan protes ke DPR," kata direktur keuangan PT President Taxi, M.N. Simatupang. "Dua di antara delapan orang itu tak lagi tercantum sebagai anggota kami secara sah." Kericuhan kecil memang hanya terjadi di President Taxi, yang memiliki sekitar 6.400 mobil, dengan jumlah pengemudi sebanyak 11.150. Sedang delapan perusahaan taksi lain, seperti PT Blue Bird, tampak tenang-tenang saja. Seluruh taksi yang beroperasi di Jakarta berjumlah rsekitar 800. Bagaimana nasib delapan orang yang datang ke DPR itu belum lagi diketahui. Tapi jumlah setoran President Taxi sampai awal pekan ini belum ikut-ikutan naik, sesuai dengan imbauan pemerintah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus