Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden unggul sementara dalam hitung cepat pemilihan umum. Untuk sementara hingga pukul 13.20 WIB, Biden unggul dengan 224 suara elektoral dari calon petahana, Donald Trump.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan bahwa apabila Biden menang, dampak ke pasar keuangan akan memberikan angin segar ke arus modal asing.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Investor AS yang selama ini bermain aman dengan beli emas, dolar dan yen jepang atau safe haven mulai berani masuk ke emerging market,” katanya saat dihubungi, Rabu 4 November 2020.
Bhima menjelaskan bahwa ini dibuktikan dengan menguatnya indeks harga saham gabungan (IHSG) sebesar 4,72 persen dalam sebulan terakhir sehingga berada di level 5.159. Sementara dana asing tercatat mulai mengurangi aksi jual bersihnya.
Salah satu yang akan diincar penanam modal pastinya obligasi pemerintah Indonesia karena menawarkan bunga yang tinggi kepada investor. Dari segi investasi asing langsung, AS diprediksi semakin masuk ke Indonesia jika normalisasi hubungan dagang berhasil.
Biden, kata Bhima, sepertinya akan mengambil langkah yang lebih taktis untuk menghadapi China di Asia tenggara. Khususnya pada masalah sengketa Laut China Selatan.
Tentu perlakuan tersebut sangat berbeda dengan cara Trump yaitu dengan melakukan seruan yang konfrontatif melalui Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo beberapa waktu lalu. Ini menurut Bhima malah menambah runyam stabilitas politik di kawasan.
Akhirnya, dampak pemilu AS cukup besar bagi prospek perdagangan Indonesia kedepannya.
“Kebijakan proteksionisme yang dilakukan Trump sudah banyak merugikan kepentingan Indonesia,” kata dia.