Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Prospek Tokopedia diproyeksikan lebih positif setelah diakuisisi oleh ByteDance yang mengendalikan TikTok.
Presiden Direktur GoTo Patrick Sugito Walujo mengatakan, seiring dengan arah profitabilitas dan perbaikan arus kas perusahaan, pihaknya akan mengoptimalkan penggunaan modal.
GoTo diperkirakan masih membutuhkan waktu untuk mencapai target profit setelah akuisisi, setidaknya sampai kuartal pertama 2024.
JAKARTA — PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) mengumumkan penyelesaian transaksi akuisisi saham Tokopedia oleh TikTok pada 31 Januari lalu. Dengan demikian, TikTok Nusantara (SG) Pte. Ltd. memiliki 75,01 persen dari saham Tokopedia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan prospek GoTo akan lebih positif setelah Tokopedia diakuisisi TikTok yang dikendalikan ByteDance dari Cina. Menurut dia, akuisisi ini akan mempengaruhi kinerja saham GoTo. “Ke depannya bisa lebih baik karena TikTok dari awal sendiri sudah bagus. Penjualannya juga sudah ramai,” ujarnya kepada Tempo, kemarin, 6 Februari 2024. Selain Tokopedia, Grup GoTo menaungi Gojek dan GoTo Financial.
Menurut dia, selama ini Tokopedia memberi kontribusi pendapatan GoTo paling besar. Artinya e-commerce ini juga menyumbang total kerugian bersih keuangan perusahaan. Tercatat rugi bersih perusahaan mencapai Rp 9,5 triliun pada kuartal III 2023, menyusut 54 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat Rp 20,91 triliun.
Ia menambahkan, setelah adanya kesepakatan tersebut, GoTo akan melakukan dekonsolidasi (pemisahan) Tokopedia dari keuangannya. Dengan kepemilikan yang semakin sedikit, kontribusi Tokopedia akan kecil bagi rugi bersih, tapi tetap memberikan profit bagi perusahaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melalui pengumuman transaksi akuisisi yang diterbitkan GoTo, 31 Januari 2024, disebutkan, setelah penyelesaian perjanjian, Perseroan setuju memberikan layanan tertentu kepada Tokopedia. Termasuk mengatur banyak hal, seperti keuangan perbendaharaan, pelaporan, dan akuntansi. TikTok akan menginvestasikan lebih dari US$ 1,5 miliar sebagai komitmen jangka panjang untuk mendukung operasional. Dengan suntikan dana tersebut, Ibrahim mengatakan akan ada perbaikan arus kas.
CEO GoTo Patrick Walujo, di kantor Gojek, Jakarta, 3 Januari 2024. TEMPO/Tony Hartawan
Presiden Direktur GoTo Patrick Sugito Walujo mengatakan, seiring dengan arah profitabilitas dan perbaikan arus kas perusahaan, pihaknya akan mengoptimalkan penggunaan modal. Rencana tersebut mencakup beberapa inisiatif, termasuk pembelian kembali (buyback) saham investor publik. “Namun hal ini akan bergantung pada persetujuan regulator dan pemegang saham,” ujarnya.
Analis Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, mengatakan aksi buyback pasti ditunggu para investor. Menurut dia, langkah tersebut akan meningkatkan likuiditas dan pergerakan harga saham dan bisa meningkatkan demand partisipasi publik. “Saat ini investor masih mencermati kuartal I 2024. Kinerja pergerakan saham GoTo masih belum mengalami inflow. Investor masih cenderung prudent meski sudah ada aksi korporasi,” ujarnya.
Nafan menambahkan, masih butuh waktu bagi GoTo untuk mencapai target profit setelah akuisisi, setidaknya sampai kuartal pertama 2024. “Jika GoTo dekonsolidasi keuangan, pasti GoTo menghapuskan Tokopedia dari bottomline laba dan rugi. Jadi, diharapkan bisa menciptakan penurunan peluang kerugian,” katanya. Nafan menambahkan, biasanya memang ada buyback seiring dengan perbaikan arus kas.
Sebelumnya, Direktur Keuangan GoTo Wei-Jye Jacky Lo membeli seri A perusahaan sebanyak 148.760.890 lembar dengan harga Rp 2 per saham pada akhir tahun lalu. Komisaris Utama GoTo Agus D.W. Martowardojo juga turut membeli 169 ribu lembar atau sekitar 0,01 persen saham senilai Rp 339,17 juta pada 10 Januari lalu.
CEO Mandiri Capital Indonesia Ronald Simorangkir menilai aksi pembelian kembali (buyback) yang dilakukan jajaran komisaris dan direksi GoTo merupakan sinyal positif bahwa perusahaan saat ini dalam manajemen yang baik. Sebagai perusahaan modal ventura yang turut mendanai GoTo, Mandiri Capital Indonesia menilai aksi beberapa petinggi GoTo tersebut menunjukkan peningkatan kepercayaan kepada manajemen GoTo.
Meski saat ini kondisi perusahaan masih merugi, menurut Ronald, kemitraan GoTo dengan TikTok diharapkan mampu menjadi peluang perusahaan untuk terus bertumbuh.
ILONA ESTERINA PIRI | ANTARA
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo