Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Nicke Widyawati, Lulusan ITB yang Didapuk Jadi Plt Pertamina

Nicke Widyawati menggantikan Elia Massa Manik yang dicopot dari jabatannya.

21 April 2018 | 08.30 WIB

Nicke Widyawati. twitter.com
Perbesar
Nicke Widyawati. twitter.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara mengangkat Nicke Widyawati sebagai pelaksana tugas Direktur Utama Pertamina. Ia menggantikan Elia Massa Manik yang dicopot dari jabatannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Menurut Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian Badan Usaha Milik Negara Fajar Harry Sampurno, Nicke menjabat pelaksana tugas hingga Direktur Utama Pertamina yang baru telah dipilih dan disetujui Presiden Joko Widodo atau Jokowi. "Kalau Dirut, harus dapat persetujuan Presiden," ucapnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelum menjabat plt Dirut Pertamina, Nicke Widyawati adalah Direktur Sumber Daya Manusia Pertamina sejak 27 November 2017. Pada 13 Februari 2018, Nicke Widyawati rangkap jabatan sebagai plt Direktur Logistik, Supply Chain, dan Infrastruktur.

Nicke lahir di Tasikmalaya, 25 Desember 1967. Ia adalah lulusan teknik industri Institut Teknologi Bandung dan master di Jurusan Hukum Bisnis Universitas Padjadjaran, Bandung.

Baca: Direktur Utama Pertamina Dicopot, Ini Alasannya

Nicke tercatat sebagai Direktur Pengadaan Strategis 1 PT PLN (Persero) sejak 2009. Sebelum ke PLN, Nicke adalah direktur bisnis di PT Rekayasa Industri (Rekind) dan vice president corporate strategy unit (CSU) di perusahaan yang sama.

Menurut Fajar, diangkatnya Nicke Widyawati karena ia adalah Ketua Tim Implementasi Holding Migas. “Komisaris itu sudah melakukan laporan mengenai kajian komprehensif tentang SK 39,” tuturnya.

Hal-hal yang dilaporkan Komisaris Pertamina ke Menteri BUMN Rini Soemarno, kata Fajar, antara lain mengenai holding migas, persoalan BBM, kecelakaan di Balikpapan, kondisi keuangan Pertamina, dan kilang minyak yang belum selesai. “Yang terakhir tentang kelangkaan itu,” ujar Fajar.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus