Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

OJK: Densitas Asuransi RI Salah Satu yang Terendah di Kawasan ASEAN

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat densitas asuransi Indonesia menjadi salah satu yang terendah di kawasan ASEAN.

7 November 2023 | 15.23 WIB

Gedung OJK, Jakarta.
Perbesar
Gedung OJK, Jakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat densitas asuransi Indonesia menjadi salah satu yang terendah di kawasan ASEAN.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Kalau kita lihat, memang densitas kita salah satu yang terendah di kawasan ASEAN ini," kata Deputi Komisioner Bidang Pengawasan Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Iwan Pasila, dalam acara virtual Insurance Outlook 2024 pada Selasa, 7 November 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebagai informasi, densitas asuransi adalah ukuran rata-rata pendapatan masyarakat uang disisihkan untuk produk asuransi dalam satu tahun. Berdasarkan data yang dipaparkan Iwan, densitas asuransi Indonesia adalah Rp 1,61 miliar pada 2022.

Densitas tersebut berada di bawah Singapura yang sebesar Rp 136,31 miliar, Thailand sebesar Rp 5,33 miliar, dan Malaysia sebesar Rp 6,58 miliar. Sementara densitas asuransi Filipina dan Vietnam masih di bawah Indonesia, yaitu masing-masing Rp 1,35 miliar dan Rp 1,22 miliar.

"Ini hal-hal yang menjadi concern kami di OJK, bagaimana caranya kita mendorong densitas dan juga penetrasi," lanjut Iwan.

Adapun penetrasi asuransi adalah dana industri asuransi yang dibandingkan dengan Produk Domestik Bruto (PDB). Berdasarkan data yang sama, penetrasi asuransi Indonesia ada di level 2,27 persen pada 2022.

"Penetrasi kita hanya sedikit lebih baik dari yang ada di Vietnam, kita di bawah Filipina," tutur Iwan.

Adapun penetrasi asuransi Singapura adalah sebesar 12,50 persen, Thailand sebesar 4,60 persen, Malaysia sebesar 3,80 persen, Filipina sebesar Rp 2,50 persen, dan Vietnam sebesar Rp 2,20 persen.

 

 

 

 

Amelia Rahima Sari

Alumnus Antropologi Universitas Airlangga ini mengawali karire jurnalistik di Tempo sejak 2021 lewat program magang plus selama setahun. Amel, begitu ia disapa, kembali ke Tempo pada 2023 sebagai reporter. Pernah meliput isu ekonomi bisnis, politik, dan kini tengah menjadi awak redaksi hukum kriminal. Ia menjadi juara 1 lomba menulis artikel antropologi Universitas Udayana pada 2020. Artikel yang menjuarai ajang tersebut lalu terbit di buku "Rekam Jejak Budaya Rempah di Nusantara".

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus