Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (PT KCIC) Dwiana Slamet Riyadi alias Edo menjelaskan soal rencana operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Sebelumnya Kementerian Perhubungan menargetkan operasional komersial sepur kilat itu akan dilakukan pada 1 Oktober 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kita tunggu, Kementerian Perhubungan harus memberikan izin dulu. Kita tunggu,” ujar dia di Stasiun Halim KCJB, Jakarta Timur, pada Rabu, 6 September 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Edo mengatakan bahwa saat ini KCIC masih memiliki pekerjaan rumah khususnya soal sertifikasi sarana dan prasarana, sumber daya manusia (SDM), dan keamanan. Itu semua, kata dia, masih menunggu dari Kemenhub.
Sehingga, hingga saat ini, KCIC masih terus mengintensifkan proses izin operasi dari kereta cepat itu. Karena, menurut Edo, sistem yang digunakan kereta cepat itu adalah sistem yang baru di Indonesia.
“Jadi kita harus benar-benar hati-hati. Konservatif pendekatannya dan saat ini mungkin sudah 85 persen. Sekarang setiap hari 30 kereta kita uji coba terus, wira-wiri terus,” tutur Edo.
Sebelumnya, Kemenhub menyebutkan bahwa operasional KCJB akan dilakukan bertahap dimulai pada 1 Oktober 2023 dengan perjalanan terbatas. Lalu, di bulan November bertambah menjadi 28 perjalanan, pada Desember terdapat 40 perjalanan kereta, dan Januari 2024 mencapai 68 perjalanan kereta.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan Kemenhub dan PT KCIC terus berupaya melakukan penyempurnaan dengan melakukan serangkaian uji coba. Dia berharap uji coba berjalan lancar dengan hasil yang baik.
“Sehingga sudah bisa digunakan masyarakat pada bulan Oktober 2023,” ujar Budi Karya lewat keterangan tertulis dikutip Minggu, 3 September 2023.
Budi Karya telah mengikuti uji coba KCJB dan menjelaskan bahwa serangkaian uji coba kereta cepat terus dilakukan hingga dinyatakan siap beroperasi. Selain kereta cepat, Budi Karya juga mencoba feeder yang menghubungkan Stasiun Padalarang dengan Stasiun Bandung.
Ia memastikan integrasi antara kereta cepat dengan moda transportasi lainnya sehingga masyarakat mendapatkan kemudahan akses. Sejumlah pembangunan tengah dilakukan untuk mengoptimalkan perjalanan kereta feeder.
Secara keseluruhan, akan ada pembangunan Skybridge di Stasiun Padalarang, Cimahi, dan Bandung, serta pembangunan Flyover Ciroyom dan Pusdikpom. “Semuanya ditargetkan selesai pada tahun 2023 ini,” ucap dia.
Selain kereta feeder, ada pula sejumlah akses penghubung dari dan ke Stasiun Padalarang. Di antaranya adalah BTS Trans Metro Pasundan Rute Alun-alun KBP, Bus Damri Rute Alun-alun Bandung ke Situ Ciburuy (via Cimahi) serta Rute usulan Stasiun Padalarang - Lembang oleh KBB. Termasuk angkutan perkotaan (angkot) Rute Padalarang - Rajamandala, Rute Padalarang - Cimahi - Leuwipanjang, dan rute Padalarang - Cimahi.