Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Pabrik Tutup dan PHK Ribuan Pekerja, Ini Daftar Perusahaan Tekstil Terbesar di Indonesia

API mencatat 13.800 pekerja industri tekstil yang terdampak PHK. Simak deretan perusahaan tekstil terbesar di Indonesia berikut ini.

25 Juni 2024 | 16.40 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kondisi industri tekstil tanah air dikabarkan semakin kian terpuruk. Ikatan Pengusaha Konveksi Berkarya (IPKB) mencatat 60 persen industri tekstil dan produk tekstil (TPT) anggotanya yang merupakan industri kecil-menengah (IKM) tak lagi beroperasi, sedangkan Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI) melaporkan setidaknya sudah ada 50 perusahaan yang gulung tikar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sementara itu, Direktur Eksekutif Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Danang Girindrawardana menerima data terkait adanya 13.800 pekerja industri tekstil yang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK). Meski belum bisa memastikan jumlahnya, dia menyebut gelombang PHK disebabkan oleh adanya pelonggaran impor produk sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adapun beberapa perusahaan tekstil terbesar di dalam negeri, di antaranya: 

Sritex


PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) merupakan perusahaan manufaktur tekstil terintegrasi vertikal terbesar di dunia. Grup Sritex mempunyai beberapa fasilitas produksi yang tersebar di seluruh Pulau Jawa, dengan kompleks utama di Sukoharjo, Jawa Tengah. 

Pabrik Sritex di Sukoharjo berdiri di atas lahan seluas 79 hektare dan mempekerjakan 50 ribu orang. Secara keseluruhan, Sritex mempunyai 27 pabrik benang (spinning), 5 pabrik kain celup dan finishing (pencelupan-percetakan-finishing), 5 pabrik tenun (greige), serta 11 pabrik seragam dan fashion (garmen). 

Duniatex


Duniatex Group adalah produsen tekstil yang berfokus pada pemintalan, penenunan, pencelupan, dan finishing. Perusahaan itu terdiri atas 18 perusahaan terbatas yang tersebar di beberapa lokasi di lebih dari 150 hektare lahan. 

Duniatex didirikan pertama kali dengan nama CV Duniatex di Surakarta, Jawa Tengah pada 1974 dan mulai beroperasi terutama di industri finishing pada 1988. Pada 1992, perusahaan mengambil alih PT Damaitex yang berada di Semarang. Kini, anak usahanya meliputi PT Dunia Sandang Abadi, PT Delta Merlin Dunia Tekstil, PT Delta Merlin Sandang Tekstil, PT Delta Dunia Tekstil, PT Delta Dunia Sandang. 

Pan Brothers


PT Pan Brothers Tbk merupakan perusahaan manufaktur garmen yang didirikan pada 1980 dan mulai beroperasi satu tahun setelahnya atau pada 1981. Produk utamanya, antara lain pakaian tenun, jaket tenun, dan pakaian rajut.

Kantor pusat Pan Brothers berada di Tangerang, Banten dengan fasilitas pabrik di Tangerang, Bandung, Tasikmalaya, Boyolali, Sragen, dan Ungaran. Selain itu, sejak 2011, perusahaan juga membuka kantor cabang untuk layanan jual-beli produk di Singapura, Taiwan, dan Hong Kong. 

Indorama Synthetics


PT Indo-Rama Synthetics Tbk didirikan dan memulai produksi komersial pada 1976 sebagai pabrik pemintalan kapas di Purwakarta, Jawa Barat. Perusahaan kemudian melakukan diversifikasi dan memperluas bisnis ke bidang produksi benang pintal, benang filamen poliester, serat stapel, resin PET, hingga kain filamen poliester. 

Indorama Synthetics tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 1990 silam. Perseroan menjadi salah satu eksportir bahan baku tekstil terbesar di Indonesia yang meraih penghargaan bergengsi Primaniyarta. Tujuan negara ekspornya meliputi Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, Australia, Asia, dan Timur Tengah. 

Asia Pacific Fibers


PT Asia Pacific Fibers Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang usaha industri kimia, benang dan serat sintetis, penenunan dan perajutan, serta industri tekstil lainnya. Perseroan menjadi salah satu manufaktur benang dan serat poliester terbesar dengan pangsa pasar lebih dari 20 persen nasional. 

Asia Pacific Fibers juga menjadi pemasok bahan baku utama ke lebih dari 250 entitas usaha tekstil domestik dan ke lebih dari 150 entitas mancanegara. Perusahaan didirikan pada 1984 dan mencatatkan diri di BEI sejak 12 Maret 1991. 

 

MELYNDA DWI PUSPITA 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus