Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta – Dalam dunia marketing, istilah gimmick sudah tidak asing lagi. Untuk mendapatkan atensi tinggi dari publik terhadap produk yang sedang dijual, gimmick sering dijadikan alternatif untuk mendongkrak popularitas barang tersebut. Tak jarang, dalam dunia hiburan, gimmick juga digunakan untuk meningkatkan perhatian penonton, sehingga berdampak pada rating produk seni hiburan, seperti acara tv, sinetron, hingga film. Lantas, sebenarnya apa itu gimmick?
Gimmick merupakan serapan bahasa Inggris. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gimmick adalah sesuatu berupa alat atau trik yang berguna untuk menarik perhatian dengan mengelabui lawan. Hal ini sejalan dengan yang dijelaskan dalam Cambridge Dictionary, gimmick adalah sesuatu yang tidak nyata dan bertujuan untuk cari perhatian atau minat seseorang untuk sementara. Dengan demikian, gimmick merujuk pada segala hal bertujuan menarik atensi orang dengan segala cara guna meningkatkan daya tarik atas suatu hal biasanya berupa barang, acara, atau produk-produk lainnya.
Mengutip dari Jurnal Capture edisi 2020, dalam dunia hiburan, gimmick digunakan sebagai bumbu yang biasanya ditemukan dalam program televisi bergenre reality show. Bentuk gimmick pun bermacam-macam, mulai dari musik ilustrasi, adegan akting para pemain mulai dari mimik, ekspresi, kejutan (suspense), dan intonasi, hingga teks editing. Semua gimmick yang dilakukan pun bersifat rekayasa untuk meningkatkan unsur dramatis di dalam tayangan program tv.
Tujuan utama dari penambahan gimmick yakni meningkatkan popularitas program tv yang bersangkutan. Semakin terkenal suatu program tv, semakin tinggi pula iklan yang tayang pada program tersebut.
Diolah dari berbagai sumber, gimmick juga menjadi salah satu strategi yang digunakan dalam dunia marketing. Gimmick sengaja dibuat dengan tujuan menarik perhatian banyak orang. Penggunaan gimmick yang masif di era persaingan bisnis yang ketat banyak digunakan karena memiliki kunci utama, yakni melekat kuat di ingatan para konsumen.
Selain itu, gimmick hanya perlu bermodalkan ide kreatif, sehingga biaya yang dikeluarkan pun minim sehingga banyak para produsen atau pengiklan menggunakan taktik ini dalam memasarkan produknya.
Sebenarnya, penggunaan kata gimmick tidak dipermasalahkan selama sesuai kebutuhan tidak berlebihan dalam implementasinya, serta sesuai dengan aturan-aturan kesusilaan, hukum, dan ketentuan lain yang berlaku. Belakangan istilah ini kerap menjadi rumus di reality show televisi maupun sosial media.
NAOMY A. NUGRAHEHNI
Baca: Dahsyat RCTI Dihentikan, KPI: Gimmick-nya Sudah Berlebihan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini