Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Pakar Keamanan Siber Soal Keamanan Starlink: Secara Teknis Sulit Baca Data Terenkripsi

Layanan internet satelit Starlink resmi diluncurkan di Indonesia, tapi ada kekhawatiran kebocoran data di masyarakat

22 Mei 2024 | 14.23 WIB

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kiri) bertemu dengan Elon Musk untuk menjajaki kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Starlink - jaringan satelit Musk - dalam penyediaan akses internet di puskesmas yang berada di daerah terpencil. (ANTARA/HO-Kemenkes)
Perbesar
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kiri) bertemu dengan Elon Musk untuk menjajaki kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Starlink - jaringan satelit Musk - dalam penyediaan akses internet di puskesmas yang berada di daerah terpencil. (ANTARA/HO-Kemenkes)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar keamanan siber Alfons Tanujaya meminta masyarakat tidak perlu khawatir soal isu kebocoran data karena menggunakan Starlink. Sebab menurutnya, data yang terkoneksi internet sudah terenkripsi. "Secara teknis sangat sulit untuk membaca data yang terenksipsi ini," kata dia melalui keterangan tertulis, Rabu, 22 Mei 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Alfons mengklaim admin WhatsApp sekalipun tidak mengetahui data pengguna karena terenkripsi. Namun, ada data lain seperti meta data dan data tambahan yang bisa mereka lihat. Contohnya kebiasaan pengguna, kapan ia aktif, dengan siapa saja ia sering berkomunikasi, atau tergabung dengan group apa saja. "Bahkan Google dan Apple misalnya, yang tentunya tahu persis pergerakan Anda, karena Anda menggunakan layanan GPS pada ponsel mereka," ucapnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Justru yang menjadi pertanyaan, kata Elfons, apakah data itu sudah dimanfaatkan dan diolah dengan baik oleh pemerintah? Sebetulnya, jika data itu diolah dan digunakan dengan baik, Alfons yakin data itu bisa sangat bermanfaat dalam mengetahui profil, geografis, kebiasaan pengguna internet, kecenderungan, dan hal lain yang bisa digunakan untuk membuat kebijakan yang lebih baik dan efisien.

Sebaliknya, menurut Alfons, jika manfaat jaringan Starlink ini hanya dilihat dari siapa yang menerima iuran langganan internet saja, sudah tentu Starlink sebagai penyedia layanan bakal meraup manfaat dan keuntungan paling besar.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan, pemerintah terus mendorong CEO SpaceX, Elon Musk untuk membangun Network Operation Center atau NOC di Indonesia.

Starlink resmi diluncurkan di Bali pada Ahad, 19 Mei 2024. Tepatnya di Puskesmas Pembantu Bali yang memiliki keterbatasan akses internet. Pemasangan layanan itu juga ada di Kepulauan Aru, Maluku. Budi mengatakan Satrlink akan difokuskan ke wilayah terpencil, terdepan, dan terdalam atau 3T.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus