Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
BRIN memastikan pengembangan vaksin Merah Putih terus berjalan.
Calon vaksin buatan Universitas Airlangga akan menjalani uji klinis pada Februari 2022.
Pemerintah berencana mempercepat pemberian vaksin booster.
JAKARTA - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko memastikan pengembangan vaksin Merah Putih terus berjalan. Antivirus Covid-19 buatan anak bangsa ini rencananya akan dimanfaatkan sebagai vaksin booster atau tambahan.
Vaksin Merah Putih digarap oleh tujuh lembaga, yaitu Universitas Airlangga, Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Padjadjaran, Institut Teknologi Bandung, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, dan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, tak lama setelah pandemi Covid-19 merebak. BRIN mencatat terdapat total sembilan proyek pengembangan bibit vaksin menggunakan lima jenis platform berbeda, yaitu viral vector, DNA, RNA, protein, serta inactivated virus.
Dari seluruh proyek itu, baru bibit buatan Universitas Airlangga yang sudah bersiap memasuki tahap uji klinis. Sisanya masih dalam tahap persiapan menuju uji praklinis. Untuk mendukung perkembangan calon vaksin lain, Laksana menyatakan, perlu ada dukungan fasilitas penelitian. "Semua memerlukan infrastruktur yang saat ini sedang kita bangun di Cibinong Science Center," ujarnya kepada Tempo, kemarin.
Di pusat penelitian tersebut, BRIN membangun fasilitas produksi terbatas berstandar cara pembuatan obat yang baik (CPOB). Di dalamnya juga disediakan fasilitas uji praklinis menggunakan kera Macaca. Menurut Laksana, infrastruktur ini bisa diakses para peneliti mulai Maret 2022.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo