Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Pasien Covid-19 Ditolak RS, Menkes: Kapasitas Tempat Tidur Sudah Mulai Ditambah

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyadari masih adanya pasien Covid-19 yang ditolak oleh rumah sakit.

15 Maret 2021 | 15.36 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyadari masih adanya pasien Covid-19 yang ditolak oleh rumah sakit. Penyebabnya karena rumah sakit baru mengalokasikan 10-15 persen tempat tidur mereka untuk ruang isolasi Covid-19.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di saat yang bersamaan, masih ada tempat tidur untuk pasien non-Covid-19 yang kosong. Itu sebabnya, Bed Occupancy Ratio (BOR) alias tingkat keterisian tempat tidur di RS rendah, tapi BOR Covid-19-nya tinggi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Sehingga menolak pasien Covid," kata Budi dalam rapat bersama Komisi Kesehatan DPR di Jakarta, Senin, 15 Maret 2021.

Sebelumnya, ada koalisi masyarakat LaporCovid-19 yang menerima 34 aduan dari pasien yang ditolak oleh RS sejak akhir Desember 2020 sampai 21 Januari 2021. Padahal sejak 11 Januari 2021, Budi sudah meminta RS menaikkan kapasitas ruang khusus Covid-19 menjadi 30-40 persen.

Tapi setelah adanya permintaan ini, Budi menyebut kapasitas tersebut sudah mulai meningkat. RS mulai mengkonversi tempat tidur biasa menjadi tempat tidur isolasi Covid-19.

Pada 11 Januari 2021, ada 62 ribu tempat tidur isolasi Covid-19. Terbanyak di RSUD sebesar 26.930 dan RS swasta 26.859. Sementara pada 1 Maret 2021, kedua pemilik tempat tidur terbanyak ini sudah menaikkan kapasitasnya, masing-masing 29.504 dan 30.514.

Konversi tempat tidur ini juga sudah dilakukan di RS vertikal di bawah Kementerian Kesehatan. Pada 11 Januari 2021, baru ada 2000 tempat tidur pasien Covid-19. Tapi pada 1 Maret 2021, jumlahnya sudah mencapai 4.400, dari total 15 ribu tempat tidur di semua RS milik Kementerian Kesehatan.

 

Fajar Pebrianto

Fajar Pebrianto

Meliput isu-isu hukum, korupsi, dan kriminal. Lulus dari Universitas Bakrie pada 2017. Sambil memimpin majalah kampus "Basmala", bergabung dengan Tempo sebagai wartawan magang pada 2015. Mengikuti Indo-Pacific Business Journalism and Training Forum 2019 di Thailand.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus