Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Pelibatan TNI AD di Komite Pemulihan Ekonomi Timbulkan Kepanikan di Masyarakat?

Direktur Riset Core Indonesia Piter Abdullah menanggapi langkah pemerintah melibatkan TNI AD dalam Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi.

8 Agustus 2020 | 09.28 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Riset Core Indonesia sekaligus dosen Perbanas Institute Piter Abdullah angkat bicara menanggapi langkah pemerintah melibatkan TNI AD dalam Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Alih-alih menjaga kepatuhan dalam melaksanakan protokol kesehatan, peran aparatur dikhawatirkan malah bakal menimbulkan kepanikan di masyarakat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Memang kita harus ada sense of crisis, tapi tidak tampak seperti kepanikan," kata Piter dalam pesan pendeknya pada Tempo, Sabtu, 8 Agustus 2020. "Masyarakat harus tenang . Untuk itu, pemerintah perlu menunjukkan ketidakpanikan tersebut."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Piter, semestinya pihak yang mengingatkan masyarakat terhadap pentingnya protokol kesehatan bukan TNI. Sosialisasi bisa dilakukan dengan cara lain untuk mencegah krisis.

Ketimbang mengikut-sertakan TNI, Piter menyarankan pemerintah lebih proaktif meyakinkan masyarakat bahwa Indonesia masih belum masuk ke jurang resesi. "Harusnya diyakinkan bahwa kita belum krisis," tuturnya.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebelumnya menugaskan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai Wakil Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional untuk membantu Erick Thohir.

Terkait penunjukan itu, Erick menjelaskan, pelibatan Andika diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan dan kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan secara lebih intens, luas, dan masif. Sebab, kata dia, kepatuhan terhadap protokol kesehatan inilah yang menjadi kunci dalam memerangi pandemi.

"Sosialisasi tentang pentingnya menjaga protokol itulah yang perlu kita tingkatkan sehingga saya merasa perlu keterlibatan TNI Angkatan Darat," ujar Erick Thohir dalam keterangannya, Jumat, 7 Agustus 2020.

Erick menerangkan, TNI AD memiliki struktur organisasi hingga ke seluruh pelosok negeri. Dengan begitu, mereka bisa menjangkau masyarakat Indonesia yang tersebar di 83 ribu desa dan kelurahan untuk mengingatkan pentingnya menjaga keseinambungan antara pemulihan kesehatan dan kebangkitan ekonomi.

Adapun Andika menyatakan telah memiliki visi mengatasi pandemi dan turut mendorong pemulihan ekonomi nasional secara tepat. "Kami siap memberikan dukungan dan bantuan atas misi bersama ini untuk memulihkan kesehatan masyarakat dan juga ekonomi nasional," katanya.

Francisca Christy Rosana

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, Francisca mulai bergabung di Tempo pada 2015. Kini ia meliput untuk kanal ekonomi dan bisnis di Tempo.co.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus