Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Pabrikan Jepang di Pasar Sepeda Motor Listrik

Produsen sepeda motor asal Jepang mulai memasuki pasar kendaraan listrik.

16 Agustus 2023 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Astra Honda Motor meluncurkan sepeda motor listrik Honda EM1 e:.

  • Yamaha masih melakukan tes pasar.

  • Kawasaki menyiapkan dua model baru.

JAKARTA – Pabrikan kendaraan roda dua asal Jepang meningkatkan keterlibatan mereka di pasar sepeda motor listrik berbasis baterai. PT Astra Honda Motor (AHM) menjadi pionir dengan meluncurkan Honda EM1 e:. Sepeda motor yang diperkenalkan pada pekan lalu di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) ini memiliki motor penggerak bertenaga maksimal 17 kW dengan baterai lepas-pasang.

Menurut Executive Vice President Director AHM, Thomas Wijaya, pengguna bisa menikmati kecepatan hingga 45 kilometer per jam dengan jarak tempuh maksimal 41,1 kilometer. Harga kendaraan ini, kata dia, ditetapkan sebesar Rp 40-45 juta per unit. "Honda EM1 e: mulai didistribusikan ke konsumen pada Desember 2023," ujarnya dalam keterangan tertulis.

Honda EM1 e: bukan sepeda motor listrik pertama Honda. Pada 2019, Honda telah meluncurkan PCX Electric. Namun skuter bongsor tersebut difokuskan sebagai kendaraan sewa dengan skema bisnis ke bisnis. Selain itu, ada PCX Hybrid yang diluncurkan pada 2018. Tapi, sejak akhir tahun lalu, sepeda motor itu tak lagi diproduksi.

General Manager Corporate Communication PT AHM, Ahmad Muhibbudin, mengatakan langkah perusahaan meluncurkan EM1 e: merupakan jawaban atas permintaan konsumen terhadap sepeda motor listrik sekaligus sebagai wujud komitmen dalam upaya penurunan emisi karbon. 

Dia tak membeberkan target penjualan sepeda motor listrik tersebut. "Sejalan dengan tingginya antusiasme konsumen akan sepeda motor listrik, kami akan berupaya memenuhi minat dan pertumbuhan keinginan pasar di Indonesia," kata dia. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pengunjung melihat Yamaha E-01 pada pameran Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2022 di Jakarta Convention Center, November 2022. Tempo/Tony Hartawan

Yamaha dan Kawasaki Menyusul

Selain Honda, pabrikan lain belum memastikan tanggal peluncuran sepeda motor listrik di dalam negeri. PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), misalnya, baru memperkenalkan model sepeda motor listriknya. Tahun lalu, perusahaan ini memperkenalkan Yamaha E-01. Giliran model terbarunya, yaitu Yamaha Neos, yang diperkenalkan pada awal tahun ini.

Assistant General Manager Marketing & Public Relation YIMM, Antonius Widiantoro, menyebutkan perusahaan belum berencana menjual kendaraan roda dua tersebut. "Kami masih dalam tahap tes pasar untuk kendaraan listrik E01," tuturnya. Menurut Anton, perusahaan sedang mengevaluasi dan ingin mendapat masukan sebanyak-banyaknya dari konsumen untuk pengembangan kendaraan listrik Yamaha. Seluruh aspek tengah dikaji, dari performa, fitur, desain, baterai, hingga harga. 

Sementara itu, Kawasaki Heavy Industries Limited baru mendaftarkan dua model baru kendaraannya, yaitu NX011A dan NR011A, ke Departemen Infrastruktur, Transportasi, Pengembangan Regional, Komunikasi, dan Seni Australia. Kedua model ini diduga merupakan sepeda motor Kawasaki Z e-1 dan Kawasaki Ninja e-1. Pasalnya, tenaga sepeda motor ini tercatat di angka 9 kW. Bobot kendaraan tersebut juga sebagian besar berasal dari baterai. Dalam EICMA 2022, Kawasaki menyebutkan bahwa sepeda motor listrik ini akan menggunakan baterai yang dapat diganti alias swap battery.

Pendiri Komunitas Sepeda Motor Listrik Indonesia, Peter Kho, menyatakan kehadiran produsen sepeda motor berbahan bakar minyak di pasar sepeda motor listrik menjadi sinyal positif. Dia berujar, kebijakan tersebut akan berdampak lebih besar jika dibarengi dengan pembatasan produksi kendaraan BBM. Namun dia menilai kebijakan itu tak mungkin terlaksana dalam waktu dekat. "Karena efeknya berlipat," kata Peter, yang juga menjabat juru bicara Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia.

Untuk meningkatkan penetrasi sepeda motor listrik, Peter mengimbuhkan, perlu ada edukasi untuk membujuk masyarakat supaya berpindah ke sepeda motor listrik secara sukarela. Dia optimistis pasar sepeda motor listrik tetap akan berkembang meskipun tak ada kebijakan menahan produksi sepeda motor berbahan bakar minyak. "Populasi kan naik terus, jadi masih ada peluang."

VINDRY FLORENTIN | DICKY KURNIAWAN

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus