Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Pemerintah Dorong Hilirisasi Industri, Bahlil Dorong Mahasiswa untuk Jadi Pengusaha

Hilirisasi industri sumber daya alam akan memberikan nilai tambah sehingga Indonesia tidak lagi hanya mengirim bahan mentah sebagai komoditas ekspor.

16 Agustus 2023 | 08.47 WIB

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, dalam konferensi pers 'Kebijakan dan Implementasi Hilirisasi Sebagai Kedaulatan Negara' di kantornya, Jakarta, Jumat, 30 Juni 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari.
Perbesar
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, dalam konferensi pers 'Kebijakan dan Implementasi Hilirisasi Sebagai Kedaulatan Negara' di kantornya, Jakarta, Jumat, 30 Juni 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia bertolak ke Universitas Brawijaya. Di hadapan 15.000 mahasiswa baru, ia menyampaikan arah kebijakan pemerintah membangun investasi melalui hilirisasi. Ia pun mendorong mahasiswa untuk turut mengambil peran dalam investasi, dengan menjadi pengusaha yang mampu menciptakan lapangan kerja.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Negara ini sudah pada jalan yang benar ekonominya, jadi jangan kalian pesimistis. Saya minta adik-adik jadi pengusaha andal, jadi seorang entrepreneur," ujar Bahlil, dikutip lewat keterangannya pada Rabu, 16 Agustus 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurutnya, hilirisasi industri sumber daya alam akan memberikan nilai tambah sehingga Indonesia tidak lagi hanya mengirim bahan mentah sebagai komoditas ekspor. Apalagi, kata dia, negara ini memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah, bahkan 25 persen cadangan nikel dunia berada di Indonesia. 

Ia mengatakan pemerintah Indonesia harus menciptakan nilai tambah demi kedaulatan bangsa. Bahlil menilai Indonesia adalah negara kaya, tetapi nilai tambah semua sumber daya alam justru dirasakan oleh negara lain. 

"Kita mulai masuk kembangkan nikel untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu penghasil baterai kendaraan listrik terbesar di dunia,” kata Bahlil.

Karena itu, dia mendorong mahasiswa untuk ambil bagian dalam mendorong investasi dengan cara berwirausaha. Dia meminta para mahasiswa kelak kembali ke daerah agar perekonomian Indonesia dapat tumbuh merata. Ia juga berharap mahasiswa menjadi pelaku usaha yang menciptakan lapangan pekerjaan. 

Bahlil kemudian mengimbau agar mahasiswa mengisi waktu kuliah dengan baik. Tidak hanya mengikuti kuliah dalam kelas, namun juga mempelajari ilmu kepemimpinan melalui pengalaman berorganisasi. Menurutnya, para mahasiswa ini yang akan membawa Indonesia menjadi negara yang dihargai dunia dalam konteks kedaulatan.

Dalam kesempatan yang sama, Rektor Universitas Brawijaya Widodo menyampaikan bahwa Universitas Brawijaya merupakan kampus entrepreneur atau wirausaha. Dengan demikian, pihak universitas sangat mendorong mahasiswa untuk dapat menjadi seorang profesional dengan kemampuan akademik yang baik dan juga memiliki karakteristik wirausaha. 

Widodo mengatakan kampus Universitas Brawijaya siap untuk bersinergi menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan mampu mendorong penciptaan lapangan kerja melalui investasi.

"Sebagai kampus wirausaha, kami tentunya mendorong peserta didik kami untuk bisa memanfaatkan peluang wirausaha khususnya dalam mendukung investasi di bidang hilirisasi,” ucap Widodo. 

Riani Sanusi Putri

Lulusan Antropologi Sosial Universitas Indonesia. Menekuni isu-isu pangan, industri, lingkungan, dan energi di desk ekonomi bisnis Tempo. Menjadi fellow Pulitzer Center Reinforest Journalism Fund Southeast Asia sejak 2023.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus