Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ringkasan Berita
PNBP bakal menjadi salah satu penopang pendapatan negara pada 2022.
Perolehan PNBP dipengaruhi oleh kenaikan harga komoditas.
Pada semester II 2022, harga minyak diprediksi kembali di bawah US$ 80 per barel.
JAKARTA - Penerimaan negara bukan pajak (PNBP) bakal menjadi salah satu penopang pendapatan negara pada tahun depan. Menurut Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Tauhid Ahmad, di tengah tuntutan belanja yang tinggi, pemerintah perlu mengoptimalkan kinerja seluruh komponen penerimaan. Tak hanya perpajakan, tapi juga PNBP.
“Peluang pertumbuhan kinerja PNBP dipengaruhi oleh kenaikan harga komoditas, khususnya minyak bumi, kelapa sawit, dan batu bara,” ujar dia kepada Tempo, kemarin.
Harga minyak mentah Indonesia dalam 10 bulan terakhir terpantau terus naik. Pada periode Desember 2020-September 2021, rata-rata harga minyak mentah Indonesia sebesar US$ 63,51 per barel atau meningkat 49,1 persen. Harga komoditas sektor pertambangan juga ikut melesat dalam beberapa waktu terakhir.
Penerimaan royalti sektor mineral batu bara meningkat akibat tingginya harga batu bara acuan. Harga batu bara acuan pada Januari-Oktober 2021 mencapai US$ 108,29 per ton, lebih tinggi 107,3 persen dibanding pada periode yang sama tahun lalu. “Momentum kenaikan harga ini diprediksi masih berlanjut pada 2022,” kata Tauhid.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo