Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Pemerintah Rumuskan RUU RPJPN 2025-2045, Kepala Bappenas: Tidak Mulai dari Nol, Ada IKN, Hilirisasi..

Penyusunan RUU RPJPN melibatkan semua stakeholder mulai dari pemerintah pusat dan daerah, akademisi, dunia usaha, dan rektor, hingga milenial.

15 Juni 2023 | 15.33 WIB

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa saat menjelaskan soal HGU hingga 190 tahun untuk para investor di IKN saat ditemui di kawasan Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu, 15 Maret 2023. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Perbesar
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa saat menjelaskan soal HGU hingga 190 tahun untuk para investor di IKN saat ditemui di kawasan Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu, 15 Maret 2023. TEMPO/M Julnis Firmansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional sekaligus Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan pihaknya berupaya merampungkan Rancangan Undang-Undang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2025-2045 (RUU RPJPN) pada September 2023. Dia berharap nantinya, RPJPN ini menjadi pedoman semua kalangan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Suharso menjelaskan RPJPN 2025-2045 merupakan yang kedua di masa reformasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Selanjutnya masukan dari seluruh stakeholder itu dipadupadankan sedemikian rupa untuk memperkaya RPJPN 2025-2045 awal. Sebagai upaya bersama mencapai dan menyambut Indonesia Emas 2045,” ujar Suharso di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Kamis, 15 Juni 2023.

Dalam perumusan RUU itu, menurut Suharso, pemerintah memang tidak mulai dari nol, apalagi dalam 10 tahun terakhir telah banyak pencapaian yang diraih. Mulai dari pembangunan infrastruktur yang masif, penguatan reformasi birokrasi, program kesejahteraan sosial masyarakat, hilirisasi, swadaya mineral, penataan destinasi pariwisata, hingga penerapan kebijakan BBM satu harga.

“Serta pemindahan ibu kota negara (IKN), percepatan pendaftaran tanah di seluruh tanah air, dan beragam yang telah kita capai,” ucap dia.

Adapun visi Indonesia emas 2045, Suharso menuturkan, adalah negara nusantara berdaulat, maju, dan berkelanjutan. Pada tahun 2045, bangsa Indonesia diharapkan menjadi negara dengan pendapatan per kapita setara negara maju yakni sebesar US$ 30.300 per kapita pada 2045 atau mencapai US$ 21.000 pada 2037.

Saat 100 tahun merdeka, dia berujar, Indonesia adalah negara yang mempunyai kepemimpinan dan pengaruh kuat di dunia internasional. Serta negara dengan angka kemiskinan mendekati 0 persen, lalu ketimpangan juga berkurang.

Karena, kata Suharso, memiliki manusia unggul serta sehat. Juga menjadi negara yang ramah lingkungan ditandai dengan memaksimalkan pembangunan yang rendah karbon. 

Selanjutnya: “Untuk itu dalam mewujudkan visi..."

“Untuk itu dalam mewujudkan visi besar tersebut kita memang harus bertransformasi,” tutur Suharso.

RPJPN telah dirumuskan dengan 8 agenda pembangunan dan 17 arah pembangunan menuju Indonesia emas 2045. Hal itu diukur melalui 45 indikator utama pembangunan, disertai dengan ratusan indikator lainnya yang melekat. 

“Sehingga kapan waktunya, timming-nya ada, di mana dan jenis-jenis yang akan kita laksanakan dalam 20 tahun ke depan, untuk menjemput Indonesia emas 2045,” kata dia.

Menurut Suharso, saat ini generasi muda Indonesia dengan strategi besar diperlukan yakni industrialisasi menjadi salah satu jawaban untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dia mengatakan Indonesia harus fokus pada industri-industri tertentu. 

Pertumbuhan Industri manufaktur diharapkan bisa lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi serta kontribusinya terhadap PDB bisa mencapai 30 persen. Generasi muda Indonesia, kata Suharso, ke depan harus menjadi generasi emas yang menguasai bahasa lokal, nasional, internasional, dan tentu bahasa coding. 

“Alat komunikasi manusia dalam menghadapi perkembangan teknologi yang pesat serta menjadi contoh langkah transformasi,” kata Suharso.

M. Khory Alfarizi

Alumnus Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat. Bergabung di Tempo pada 2018 setelah mengikuti Kursus Jurnalis Intensif di Tempo Institute. Meliput berbagai isu, mulai dari teknologi, sains, olahraga, politik hingga ekonomi. Kini fokus pada isu hukum dan kriminalitas.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus