Standar Baru Investasi Pariwisata

Investasi asing di sektor pariwisata sudah mencapai Rp 113,9 triliun pada kuartal II 2021.

21 September 2021 | 00.00 WIB

Perbesar

Wisatawan terbang menggunakan paralayang di Destinasi Super Prioritas Nasional Mandalika Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, 21 Agustus 2021. ANTARA/Ahmad Subaidi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

Pemerintah menyusun standar investasi pariwisata agar tak bergantung pada EODB.
Tingkat kemudahan berusaha di bidang pariwisata akan diukur secara transparan.
Proyek KEK pariwisata bisa menjadi penampung investasi baru.

JAKARTA – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif merancang standar penilaian untuk mengukur tingkat kemudahan berusaha di sektor pariwisata. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan standar ini dibangun agar Indonesia tidak bergantung pada ease of doing business (EODB) dari Bank Dunia, yang kredibilitasnya kini terancam. “Kami ingin ada satu asesmen terhadap competitiveness (daya saing),” kata Sandiaga, kemarin.

Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini

Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
Akses penuh seluruh artikel Tempo+
Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
Fitur baca cepat di edisi Mingguan
Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo

Lihat Benefit Lainnya

investasi

pariwisata

bank-dunia

Yohanes Paskalis

Mulai ditempa di Tempo sebagai calon reporter sejak Agustus 2015. Berpengalaman menulis isu ekonomi, nasional, dan metropolitan di Tempo.co, sebelum bertugas di desk Ekonomi dan Bisnis Koran Tempo sejak Desember 2017. Selain artikel reguler, turut mengisi rubrik cerita bisnis rintisan atau startup yang terbit pada edisi akhir pekan.

Edisi 11 Mei 2025