Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara Setya Utama menyampaikan bahwa semua persiapan lokasi (venue) untuk Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-43 ASEAN akan selesai pada 3 September 2023.
“Insya Allah tanggal 3, semua sudah siap untuk digunakan untuk sebagai arena KTT,” kata Setya dalam acara Forum Merdeka Barat 9 Road to ASEAN Summit yang dipantau secara virtual di Jakarta, Jumat 25 Agustus 2023.
Setya menjelaskan, sebenarnya penyelesaian lokasi dari pihak Pekerjaan Umum (PU) telah selesai pada 25 Oktober, namun masih diperlukan adanya penyempurnaan dekorasi lokasi konferensi dari pihak Professional Conference Organizer (PCO) hingga 3 September.
Rangkaian kegiatan sendiri dimulai dengan The 23rd ASEAN Economic Community Council Meeting yang diselenggarakan di St. Regis Jakarta Hotel pada 2 - 3 September 2023. Kemudian dilanjutkan dengan pertemuan para petinggi ASEAN yang berlokasi di kantor Sekretariat ASEAN pada 3 - 4 September 2023.
Kegiatan dilanjutkan dengan sidang utama KTT ASEAN yang akan bertempat di Jakarta Convention Center (JCC) pada 5 - 7 September 2023.
Selain itu, ada dua lokasi utama lainnya yakni Hutan Kota Gelora Bung Karno (GBK) untuk acara Gala Dinner delegasi negara, serta Taman Budaya di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) untuk acara Spouse Program.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mass Rapid Transit (MRT) moda transportasi resmi delegasi negara sahabat
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kemudian ada IWAPI, menyelenggarakan side event untuk melibatkan UMKM, diharapkan tamu-tamu dan masyarakat bisa mengunjungi Sarinah dan Monas untuk meriahkan KTT itu,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati mengatakan bahwa pihaknya juga telah menyiapkan beberapa hal agar mensukseskan acara berskala internasional tersebut.
Yang pertama, Kemenhub melakukan pengaturan di Bandar Udara Internasional Soekarno - Hatta untuk menyambut kedatangan tamu negara. Pengaturan yang diterapkan mencakup akses VIP bagi delegasi, pengaturan tempat parkir, serta pengamanan lalu lintas di sekitar bandara.
Kedua, Kemenhub bekerja sama dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan Polda Metro Jaya untuk mengamankan lalu lintas, salah satunya dengan menerapkan aturan ganjil genap.
Ketiga, Kemenhub telah mempersiapkan Mass Rapid Transit (MRT) sebagai moda transportasi resmi delegasi negara sahabat. Selain itu, tamu negara juga disediakan Kendaraan Listik (EV) untuk menuju satu titik ke titik lainnya.
“Dengan operator MRT juga, kita akan atur karena bagaimanapun layanan publik tidak boleh berhenti ya, karena juga ini di tanggal 5 - 7 tentu masih ada aktivitas masyarakat yang harus dilayani, lagi pula untuk MRT sendiri yang akan digunakan delegasi mungkin rute tertentu, khususnya adalah Stasiun ASEAN, juga di sekitar GBK,” kata Adita.
Lebih lanjut, untuk mengurai kemacetan dan mengurangi polusi, 50 persen Aparatur Sipil Negara (ASN) ditetapkan bekerja dari rumah (WFH), serta adanya penerapan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) untuk wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan selama periode KTT Ke-43 ASEAN.