Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
inDrive memperketat persaingan ekosistem angkutan listrik dengan menggandeng Volta.
Perusahaan patungan GoTo dan TBS, Electrum, mulai membangun pabrik sepeda motor listrik.
Asosiasi mengkaji skema kerja sama untuk memperluas penggunaan sepeda motor setrum.
JAKARTA - Perusahaan aplikasi ojek online berlomba-lomba mengembangkan ekosistem kendaraan listrik roda dua. Mereka berupaya memperluas penggunaan sepeda motor listrik di kalangan pengemudi. Salah satunya dengan skema rent-to-own—sewa harian yang berujung kepemilikan kendaraan. Skema ini telah dilaksanakan beberapa perusahaan ojek online, seperti Gojek dan Grab.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Teranyar, perusahaan transportasi daring yang didirikan di Rusia, inDrive, mengikuti jejak dua perusahaan tersebut dengan meluncurkan program sepeda motor listrik untuk para pengemudinya. Para pengemudi inDrive mendapat kesempatan untuk memiliki sepeda motor listrik setelah menyewa harian selama 819 hari. "Jadi, driver sewa harian. Lalu, setelah sekian kurun waktu, mereka punya kesempatan untuk memiliki sepeda motor atau terus menyewa," ujar Business Development Representative inDrive Indonesia, Ryan Rwanda, di Jakarta, akhir pekan lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Para pengemudi yang ingin mengikuti program ini bisa mendaftar melalui Instagram inDrive. Setelah pengemudi melakukan registrasi, akan ada proses credit scoring atau penilaian kredit oleh perusahaan leasing khusus pengemudi ojek online, IVITECH. Jika memenuhi persyaratan, pengemudi dapat memilih mengambil sendiri sepeda motornya atau diantar.
Pengemudi kemudian akan mendapatkan sepeda motor listrik co-branded dengan langganan harian sebesar Rp 33.300. Setelah jangka waktu yang ditentukan dan semua pembayaran diproses dengan benar, kepemilikan sepeda motor akan ditransfer dari IVITECH ke pengemudi. Adapun sepeda motor yang diberikan kepada para driver diproduksi oleh Volta. Perawatan sepeda motor listrik ini pun akan disediakan oleh IVITECH dan Volta.
Untuk pengisian baterai, sistem yang digunakan adalah penggantian baterai atau swap. Jadi, para pengemudi tidak perlu mengisi daya di rumah. Hingga saat ini, Volta memiliki 300 lokasi swap baterai yang tersebar di seluruh Jabodetabek. Nantinya, disediakan satu aplikasi yang akan menginformasikan kepada pengemudi di mana baterai tersebut tersedia dan berapa jumlahnya.
Motor Listrik inDrive saat peluncuran program rent-to-own untuk mitra pengemudi di CIBIS Park, Jakarta, 22 Juni 2023. ANTARA/Vinny Shoffa Salma
Pada tahap pertama, inDrive menyebarkan 50 unit sepeda motor listrik untuk seluruh Jakarta. Meski demikian, Ryan mengatakan, perusahaannya tidak mematok target angka tertentu untuk program ini. "Kami hanya berusaha memenuhi kebutuhan driver untuk sewa sepeda motor murah dan kesempatan untuk memiliki sepeda motor pribadi," ujarnya. "Karena kami berangkat dari hasil riset tahun lalu bahwa banyak pengemudi tidak memiliki sepeda motor pribadi."
Masuknya inDrive ke ekosistem kendaraan listrik memperketat persaingan antar-perusahaan aplikasi angkutan panggilan. Sebelumnya, Grab Indonesia mengoperasikan kendaraan listrik untuk layanan angkutan panggilan dengan jumlah total 8.500 unit sepeda motor listrik dan mobil listrik di delapan provinsi di Indonesia. Untuk saat ini, skema sewa harian diberlakukan untuk kepemilikan sepeda motor listrik dengan tarif puluhan ribu rupiah per hari bergantung pada jenis armada.
"Dengan sistem sewa harian, mitra pengemudi dapat menghemat biaya operasional sekitar 25 persen per bulan karena tidak perlu mengeluarkan biaya untuk BBM dan perawatan," ujar Direktur Digital dan Keberlanjutan Grab Indonesia, Rivana Mezaya. Tak hanya menyewakan kendaraan, Grab juga menangani langsung perawatan armada sepeda motor listrik secara rutin di 31 pusat servis.
Rivana mengatakan perusahaannya kini tengah berfokus menjadikan kendaraan listrik diterima oleh semakin banyak mitra pengemudi agar industrinya semakin matang. Saat ini, perseroan menggandeng sejumlah produsen kendaraan listrik untuk penyediaan armada, di antaranya dengan Swap Energi, Viar, Gesits, Kymco, Honda, dan Hyundai.
"Kami juga turut mempercepat ekosistem kendaraan listrik terintegrasi dengan kerja sama strategis dalam penyediaan infrastruktur pengisian baterai dengan Pertamina, PLN, Swap Energi, Viar, Gesits, dan Kymco," ujar dia. Rivana mengatakan kerja sama tersebut telah melahirkan 600 infrastruktur kendaraan listrik, seperti teknologi stasiun penukaran baterai di Jakarta, Bali, Medan, Surabaya, dan Makassar.
Managing Director Electrum, Patrick Adhiatmadja (kiri), dan Direktur Utama Electrum, Pandu Sjahrir, dalam groundbreaking pabrik Electrum di Cikarang, Jawa Barat, 23 Juni 2023. ANTARA/Sanya Dinda
Electrum Mulai Pembangunan Pabrik
Adapun pesaing berat Grab, Gojek, melalui induk usahanya, PT Goto Gojek Tokopedia Tbk, lebih gencar membangun ekosistem kendaraan listrik. Perusahaan membentuk joint venture Electrum dengan PT TBS Energi Utama Tbk. Baru-baru ini, mereka memulai pembangunan pabrik sepeda motor listrik di Cikarang, Jawa Barat. Pabrik yang dibangun di lahan seluas 3 hektare ini akan memiliki kapasitas produksi sampai 250 ribu unit pada tahap awal.
Pabrik yang akan dilengkapi dengan laboratorium pengujian kualitas, pusat penelitian dan pengembangan, serta trek pengujian itu ditargetkan selesai pada pertengahan 2024 dan memulai produksi pada tahun yang sama. “Pembangunan pabrik ini merupakan komitmen kami untuk mendukung target pemerintah menyediakan ekosistem kendaraan listrik roda dua yang menyeluruh, dari infrastruktur baterai hingga teknologi sepeda motor listrik," ujar Direktur Utama Electrum, Pandu Sjahrir. "Hal ini juga sejalan dengan target net-zero emission Indonesia pada 2060."
Sementara itu, Presiden Unit Bisnis On-Demand Services GoTo, Catherine Hindra Sutjahyo, menegaskan dukungan Grup GoTo bagi Electrum sebagai salah satu kontributor pertumbuhan. Langkah tersebut juga menjadi bagian dari rencana transisi armada menjadi kendaraan listrik secara penuh pada 2030. Ia mengatakan penggunaan sepeda motor listrik membantu mitra pengemudi mengurangi biaya operasional dengan meniadakan biaya bahan bakar dan penggantian oli transmisi. "Konsumen pun mendapatkan pengalaman berkendara yang lebih nyaman dari kendaraan listrik tersebut," ujar dia.
Manajemen Gojek mengatakan selama ini pengembangan armada sepeda motor listrik dilakukan dengan skema sewa sepeda motor listrik seharga Rp 30-40 ribu per hari. "Kami menggunakan skema sewa harian karena menilai skema tersebut lebih efisien dibanding biaya kepemilikan sepeda motor," demikian pernyataan manajemen dalam jawaban tertulis kepada Tempo.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli), Hanggoro Ananta Khrisna, mengatakan skema rent-to-own kendaraan listrik yang dilakukan perusahaan-perusahaan aplikasi angkutan panggilan cukup baik untuk mendukung transisi kendaraan dari sepeda motor konvensional ke sepeda motor listrik berbasis baterai. Dengan meluasnya penggunaan sepeda motor listrik di kalangan pengemudi ojek online, para penumpang juga bisa mendapat pengalaman berbeda.
"Kami sedang menggodok formula untuk menjajaki semua kemungkinan (mengembangkan industri), termasuk kerja sama business to business dengan perusahaan transportasi, juga penyewaan di tempat pariwisata. Banyak mekanismenya," kata dia. "Pasarnya sangat luas dengan banyak merek baru. Apalagi pemerintah juga mau switch ke sana."
Senada dengan Hanggoro, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, melihat penggunaan sepeda motor listrik justru diperkirakan lebih masif diperkenalkan lewat layanan angkutan panggilan. Apalagi saat ini beberapa perusahaan memberikan tarif dan diskon khusus untuk kendaraan listrik. Jadi, masyarakat bisa merasakan kendaraan listrik dengan menaiki ojek online.
"Tapi, catatannya, kecepatan dan daya tahan baterai sepeda motor listrik sering dikeluhkan oleh pengemudi ojol. Mungkin, seiring dengan berjalannya waktu, kualitas sepeda motor listrik bisa ditingkatkan lagi," kata Bhima.
CAESAR AKBAR | VINDRY FLORENTIN | RIANI SANUSI | ERWAN HARTAWAN
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo