Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Perangsang Baru Untuk Kontraktor

Dengan kontrak bagi hasil 85-15 & pembebanan pajak banyak kontraktor menghentikan produksinya. Mereka akan diberikan perangsang untuk meningkatkan laba. Tingkat produksi minyak 1,6 juta barrel/hari.

19 Februari 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

WALAUPUN ada perpecahan harga OPEC, bukan itu yang membikin pusing kepala Menteri Sadli sebenarnya. Toh ekspor minyak mentah masih lancar meskipun harganya naik, bahkan produksi kini pun mencapai lebih 1,6 juta barrel sehari, kenaikan sekitar 4% dari akhir 1976. Problema besar bagi Indonesia sekarang ialah bagaimana mendorong para kontraktor minyak supaya menggerakkan kembali menara bor eksplorasi mereka. Kegiatan eksplorasi mereka kini pada hakekatnya terhenti. Ketika banyak pimpinan perusahaan minyak asing diundang berseminar 1 hari oleh CSIS bulan Januari lalu, dilanjutkan dengan ramah-tamah di Istana Merdeka bulan lalu, pemerintah rupanya sudah mulai persuasif, membujuk mereka. Dan mereka pun puas seperti terbayang dalam putret mereka bersama Presiden Soeharto di tangga Istana. Di tahun 1976, sering terjadi hubungan tegang dengan mereka sebagai akibat usaha pemerintah memperbaharui kontrak bagihasil jadi 85 - 15 dan membebankan pajak tambahan. Tidak ada memang di antara mereka yang angkat kaki karenanya, tapi ternyata mereka protes dengan menarik menara bor eksplorasi secara berangsur. Jika ini dibiarkan berlarut, Indonesia akan kehilangan waktu untuk meningkatkan produksi minyaknya dua atau tiga juta barrel sehari, seperti yang diharapkan semula. Pemerintah, demikian diumumkan pada minggu pertama bulan ini, akan memberi perangsang (incentive) baru pada para kontraktor Tujuan perangsang ini, tentu saja, untuk menggiatkan kembali eksplorasi mereka. Diduga ak terjadi serentetan perundingan baru dan perjanjian baru pula yang terutama berakibat mengurangi pajak mereka. Menurut laporan The Asian Wall Streel Journal (7 Pebruari) para kontraktor asing nantinya akan memperoleh profit margin (tingkat laba) 1.40 sampai 1.50 dollar per barrel. "Kita akan harus melihat apakah ini cukup untuk mendorong mereka membawa kembali menara bor mereka ke sini" begitu koran itu mengutip seorang pejabat Indonesia. Sementara itu tingkat produksi sekarang (1,6 juta barrel sehari) akan bisa dipertahankan sampai berapa lama? Eksplorasi setahun telah hilang. Jika bisa segera ditnulai lagi, menurut perkiraan, barulah setahun lagi atau lebih lama mungkin sumur baru akan mulai berproduksi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus