Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
WALAUPUN ada perpecahan harga OPEC, bukan itu yang membikin
pusing kepala Menteri Sadli sebenarnya. Toh ekspor minyak mentah
masih lancar meskipun harganya naik, bahkan produksi kini pun
mencapai lebih 1,6 juta barrel sehari, kenaikan sekitar 4% dari
akhir 1976.
Problema besar bagi Indonesia sekarang ialah bagaimana mendorong
para kontraktor minyak supaya menggerakkan kembali menara bor
eksplorasi mereka. Kegiatan eksplorasi mereka kini pada
hakekatnya terhenti.
Ketika banyak pimpinan perusahaan minyak asing diundang
berseminar 1 hari oleh CSIS bulan Januari lalu, dilanjutkan
dengan ramah-tamah di Istana Merdeka bulan lalu, pemerintah
rupanya sudah mulai persuasif, membujuk mereka. Dan mereka pun
puas seperti terbayang dalam putret mereka bersama Presiden
Soeharto di tangga Istana.
Di tahun 1976, sering terjadi hubungan tegang dengan mereka
sebagai akibat usaha pemerintah memperbaharui kontrak bagihasil
jadi 85 - 15 dan membebankan pajak tambahan. Tidak ada memang di
antara mereka yang angkat kaki karenanya, tapi ternyata mereka
protes dengan menarik menara bor eksplorasi secara berangsur.
Jika ini dibiarkan berlarut, Indonesia akan kehilangan waktu
untuk meningkatkan produksi minyaknya dua atau tiga juta barrel
sehari, seperti yang diharapkan semula.
Pemerintah, demikian diumumkan pada minggu pertama bulan ini,
akan memberi perangsang (incentive) baru pada para kontraktor
Tujuan perangsang ini, tentu saja, untuk menggiatkan kembali
eksplorasi mereka. Diduga ak terjadi serentetan perundingan
baru dan perjanjian baru pula yang terutama berakibat mengurangi
pajak mereka.
Menurut laporan The Asian Wall Streel Journal (7 Pebruari) para
kontraktor asing nantinya akan memperoleh profit margin (tingkat
laba) 1.40 sampai 1.50 dollar per barrel. "Kita akan harus
melihat apakah ini cukup untuk mendorong mereka membawa kembali
menara bor mereka ke sini" begitu koran itu mengutip seorang
pejabat Indonesia.
Sementara itu tingkat produksi sekarang (1,6 juta barrel
sehari) akan bisa dipertahankan sampai berapa lama? Eksplorasi
setahun telah hilang. Jika bisa segera ditnulai lagi, menurut
perkiraan, barulah setahun lagi atau lebih lama mungkin sumur
baru akan mulai berproduksi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo