Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut dua Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menilai Indonesia harus mengambil peluang pekerjaan baru yang muncul di era pesatnya perkembangan teknologi artificial intelligence (AI) yang makin masif.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Hal tersebut disampaikan oleh Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Mulya Amri. Selain itu, Indonesia juga perlu bersiap terhadap bayang-bayang risiko hilangnya pekerjaan yang saat ini dikerjakan manusia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Kita perlu mempersiapkan pekerja kita dari pekerjaan-pekerjaan yang akan hilang," tuturnya kepada Tempo pada Jumat, 2 Februari 2024.
Mengacu pada data World Economy Forum, kata Mulya, seiring dengan perubahan teknologi di berbagai bidang, ada sebanyak 23 persen dari pekerjaan di seluruh dunia akan berubah. "Nah, ada pekerjaan-pekerjaan yang hilang, tapi juga ada pekerjaan-pekerjaan yang tercipta."
Dia mengatakan, strateginya adalah memberikan pelatihan kepada pekerja yang dibayang-bayangi oleh hilangnya jenis pekerjaan di masa depan. Para pekerja mesti diberi bekal untuk menghadapi perubahan dunia kerja yang dapat terjadi karena implementasi AI.
"Yang ke depannya akan diberikan pelatihan untuk pekerjaan masa depan itu adalah sektor-sektor yang selama ini sudah sering disampaikan oleh Mas Gibran, jenis-jenis pekerjaan dalam bidang AI, robotik, dalam bidang cyber security, ekonomi hijau, green jobs, itu yang akan kami push," kata Mulya Amri.
Jika terpilih dalam Pilpres 2024, menurut Mulya, Prabowo-Gibran berjanji akan memberikan pelatihan-pelatihan untuk bidang-bidang tersebut. "Kami akan persiapkan teman-teman yang sekarang bekerja di bidang pekerjaan yang akan hilang untuk segera di-retraining. Jadi, reskilling dan juga upskilling di situ."