Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta – PT Pertamina (Persero) masuk kategori 500 perusahaan terbesar dunia versi Fortune. Fortune menempatkan Pertamina ke peringkat ke-278 dengan nilai pemasukan atau revenue rating sebesar US$ 49,469 miliar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir mengatakan perusahaan minyak negara tersebut bisa bersaing dengan kompetitor di ranah global. Musababnya, ia mengklaim Pertamina memiliki kualitas dan kapabilitas untuk menunjang perusahaan sebagai perusahaan besar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saya optimistis bahwa kinerja Pertamina dapat lebih baik lagi,” ujar Erick dalam keterangannya, Selasa, 3 Agustus 2021.
Meski begitu sebagai perusahaan yang berorientasi bisnis sekaligus menjalankan servis kepada publik, Erick ingin perusahaan pelat merah itu tidak cepat puas. Dia berharap performa baik dari sisi bisnis maupun non-bisnis bisa ditingkatkan.
"Benchmark kita haruslah tinggi. Jadi tidak cukup sekadar top 500, kita bisa lebih baik lagi. Mimpi kita bahwa Pertamina bisa menjadi 50 perusahaan terbesar di dunia dan BUMN kita yang lain masuk juga ke top 500," katanya.
Erick mengakui pandemi Covod-19 telah mempengaruhi perlambatan sektor bisnis. Namun, kata dia, di tengah kondisi sulit, Pertamina tetap didorong menjadi salah satu motor penggerak perekonomian.
Pertamina pun berperan dalam upaya pemulihan pandemi dari sisi kesehatan. Perusahaan melalui sejumlah lini bisnisnya mendukung ketersediaan rumah sakit hingga hotel yang difungsikan untuk penanganan Covid-19.
"Mulai dari rumah sakit, hotel yang dialihfungsikan sebagai tempat isolasi dan istirahat tenaga kesehatan, hingga ikut aktif dalam menjamin ketersediaan oksigen," kata Erick.
Menurut Erick, prestasi Pertamina merupakan wujud kerja keras seluruh elemen perusahaan. Menurut dia, pengakuan dunia terhadap eksistensi Pertamina adalah bukti berjalannya pembenahan oranganisasi.
Adapun perubahan yang dianggap penting adalah nilai perusahaan yang amanah, kompeten, loyal, adaptif, dan kolaboratif. Selama ini, Erick mengklaim Pertamina tidak pernah kekurangan sumber daya yang mumpuni.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA