Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Akrobat Jadwal Setelah Masuk Bengkel

PT KAI menyesuaikan jadwal LRT Jabodebek dengan jumlah armada yang tersisa. Headway pada jam sibuk dijaga tetap 30 menit.

30 Oktober 2023 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Sebanyak 18 rangkaian LRT Jabodebek sedang menjalani perawatan roda.

  • Headway di luar jam sibuk bertambah menjadi satu jam.

  • KAI memperpanjang jam operasional LRT Jabodebek.

JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) terpaksa mengubah jadwal layanan Light Rail Transit Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi atau LRT Jabodebek yang sedang kekurangan armada.

Vice President Public Relations KAI, Joni Martinus, menyatakan sembilan rangkaian LRT Jabodebek yang tersisa selalu dioperasikan secara maksimal untuk kebutuhan penumpang.

Setiap rangkaian terdiri atas enam gerbong yang bisa menampung 740 penumpang sekali jalan. “Kondisi saat ini mengharuskan KAI Divisi LRT Jabodebek melakukan sejumlah pengurangan perjalanan,” ucapnya kepada Tempo pada Sabtu lalu, 28 Oktober 2023.

KAI kini memangkas jumlah perjalanan LRT Jabodebek di luar jam sibuk. Volume layanan di luar jam sibuk dikurangi agar kapasitas rangkaian kereta bisa difokuskan untuk jam sibuk.

Dengan begitu, pada jam sibuk, waktu tunggu antarkereta atau headway bisa dijaga selama 30 menit. Namun konsekuensinya, headway di luar jam sibuk, yakni pukul 10.00-15.00, bertambah menjadi satu jam.

Sebanyak 18 rangkaian LRT Jabodebek saat ini sedang menjalani perawatan roda. Roda sepur ringan yang aus harus dibubut oleh tim PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA supaya bisa beroperasi kembali.

Baca juga: Bertambah Lagi Masalah LRT Jabodebek.

Penumpang LRT Jabodebek, yang sebelumnya bisa dilayani dengan 16 rangkaian kereta untuk 234 perjalanan per hari, kini hanya bisa memakai sembilan rangkaian untuk 131 perjalanan per hari.

Padahal pengoperasian 16 rangkaian itu pun bukan kekuatan optimal LRT Jabodebek. KAI normalnya bisa meluncurkan 27 rangkaian LRT untuk 460 perjalanan per hari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sejak diresmikan pada 28 Agustus 2023, terdapat 1,4 juta penumpang yang sudah menjajal LRT Jabodebek dengan tarif promo. Dari hitungan KAI, jumlah rata-rata penumpang LRT Jabodebek menembus 37 ribu orang per hari.

Sepur ringan yang nilai investasinya mencapai Rp 32,6 triliun itu baru tersedia untuk dua koridor, yakni dari Cibubur dan Bekasi, menuju Jakarta.

Lintasan Cibubur atau Cibubur Line melayani perjalanan dari Stasiun Harjamukti di Depok menuju Stasiun Dukuh Atas di Jakarta. Rute sepanjang 24,3 kilometer ini dilengkapi 12 stasiun pemberhentian.

Adapun lintasan Bekasi atau Bekasi Line melayani perjalanan dari Stasiun Jatimulya di Bekasi menuju Stasiun Dukuh Atas di Jakarta sejauh 27,3 kilometer.

Jam Operasional Diperpanjang

LRT Jabodebek melintas di Stasiun Cawang, Jakarta, 12 Juli 2023. Tempo/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebagai kompensasi atas pemangkasan kapasitas, Joni menuturkan, KAI memperpanjang jam operasional LRT Jabodebek. Jam keberangkatan terakhir yang biasanya dibatasi hingga 19.58 WIB kini menjadi pukul 20.12 WIB.

KAI juga masih menunggu dua rangkaian LRT yang sedang diperbaiki di pabrik INKA. Keduanya adalah armada yang bertabrakan saat sedang menjalani uji coba di jalur layang Stasiun LRT Harjamukti, Cibubur, pada akhir Oktober 2021. 

Manajemen LRT Jabodebek pernah menyatakan bahwa dua rangkaian itu akan diserahkan kembali oleh INKA pada September lalu, tapi belakangan digeser ke Desember 2023.

Guru besar bidang transportasi Universitas Indonesia, Sutanto Soehodo, menyebutkan KAI Divisi LRT Jabodebek tidak bisa memenuhi standar pelayanan minimum kereta berteknologi kemudi non-masinis tersebut.

Dengan citra layanan negatif akibat headway yang lama, operator disarankan memberikan kompensasi kepada pengguna LRT. “Ketidaknyamanan penumpang seperti ini berisiko membuat penumpang LRT mencari alternatif kereta atau moda lainnya.”

LRT Jabodebek melintas di Stasiun Dukuh Atas, Jakarta, 12 Juli 2023. Tempo/Tony Hartawan

Berpendapat senada dengan Sutando, anggota Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, Sudaryatmo, mengatakan para pengguna kereta perkotaan, terutama di DKI Jakarta, sangat sensitif terhadap ketepatan waktu.

Bila layanan LRT Jabodebek bermasalah, pemberian kompensasi dianggap wajar, misalnya berupa promo tarif. “Seharusnya headway antar kereta bisa dipersempit dari waktu ke waktu, tapi di LRT ini malah bertambah.”

Baca juga: Desakan Kompensasi Akibat Layanan Buruk

Ketua Bidang Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia Aditya Dwi Laksana menilai diskon tarif bisa menjadi senjata makan tuan. Pemberian kompensasi justru akan mendongkrak jumlah pengguna harian LRT. Padahal daya tampung sepur ringan sedang berkurang jauh.

“Sebaiknya manfaat tambahan diberikan ketika tarif LRT mulai normal,” ucap dia. Saat ini LRT Jabodebek masih memakai tarif promo hingga Februari 2024, yaitu maksimal Rp 20 ribu untuk perjalanan terjauh. Setelah itu, tarif LRT Jabodebek akan dihitung sesuai dengan jarak tempuh.

YOHANES PASKALIS

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus