Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Umat Muslim di seluruh dunia merayakan Idul Adha pada Minggu atau Senin, 17 Juni 2024, Presiden Jokowi sendiri melaksanakan salat Idul Adha di Lapangan Simpang Lima, Masjid Baiturahman, Semarang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dalam pesan yang disiarkan lewat akun Instagramnya, ia mengatakan berkurban melalui penyembelihan hewan ternak pada momentum Idul Adha menjadi salah satu ekspresi syukur dan ikhlas manusia atas berkah Allah SWT.
"Berkurban menjadi salah satu ekspresi syukur dan rasa ikhlas kita atas berkah Allah SWT," demikian petikan pernyataan di akun Instagram @jokowi di Jakarta, Senin.
Dalam unggahan yang disukai 26 ribu lebih pengikut itu, ia mengucapkan selamat merayakan Idul Adha 1445 Hijriah.
"Semoga semangat hari raya ini semakin memperkuat persatuan, untuk Indonesia yang damai dan maju," katanya.
Presiden memberikan 68 ekor sapi kurban untuk 38 provinsi di Indonesia, termasuk kurban untuk Ibu Kota Nusantara (IKN), Masjid Istiqlal Jakarta, dan sapi kurban untuk Masjid Baiturahman Semarang.
Selain itu, 26 ekor sapi kurban yang diserahkan untuk tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, dan pesantren di IKN.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyerahkan hewan kurban berupa sapi untuk Masjid Istiqlal, Jakarta yang diterima langsung oleh Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar.
Dalam kesempatan tersebut, Wapres juga menyerahkan sapi kurban milik Presiden Jokowi untuk Masjid Istiqlal.
"Jadi, tradisi setiap tahun Presiden-Wapres memberikan hewan kurban untuk beberapa tempat, utamanya di Masjid Istiqlal plus juga menyembelih kurban dan tahun ini cukup banyak sapi kambing dan ini merupakan sunnah Nabi Ibrahim AS supaya setiap tahun kita mengeluarkan dana untuk membeli kurban dengan memberikan kepada orang fakir dan miskin," ucap Wapres memberikan keterangan usai menunaikan shalat Idul Adha 1445 Hijriah di Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin.
Wapres mengatakan bahwa berkurban mengajak kita untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
"Artinya, kurban ini sebenarnya adalah kalau dalam arti katanya itu sesuatu yang dijadikan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Jadi, sesuatu yang dijadikan untuk membuat kita dekat kepada Allah, itu namanya kurban. Jadi, kalau ada yang ingin mendekatkan diri kepada Allah berkurbanlah harinya masih ada hari ini, besok, dan lusa," ucap Wapres.
Sri Mulyani: Kurban membuka pintu rezeki
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berharap ibadah kurban yang dilaksanakan pada Idul Adha 1445 Hijriah dapat menjadi ladang kesejahteraan bersama.
“Bagi yang melaksanakan ibadah kurban, semoga pengorbanan yang dilakukan tak hanya memberi manfaat dan membawa kesejahteraan kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan, tetapi juga membuka pintu rezeki yang lebih luas dan menjadi ladang pahala bagi kita kelak,” kata Sri Mulyani dalam akun Instagram resmi @smindrawati, seperti dikutip di Jakarta, Senin.
Di samping itu, ia juga menyampaikan doa bagi jemaah yang melaksanakan ibadah haji. Dia berharap para jemaah dapat memperoleh kemabruran.
“Semoga segala amal ibadah kita diterima dan mendapat berkah, serta meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT,” ujar Sri Mulyani yang tengah melaksanakan ibadah haji di Mekah.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari mengatakan berkurban saat perayaan Idul Adha dimaknai bukan hanya pengorbanan materi, namun juga wujud keikhlasan.
"Berkurban berarti, sifat-sifat kebinatangan harus dikorbankan dan disembelih," kata Hasyim saat menjadi Khatib Salat Idul Adha 1554 Hijriah di Lapangan Simpanglima Semarang, yang dihadiri Presiden Jokowi.
Berkurban, kata dia, dimaknai dengan menyembelih sifat-sifat tercela manusia, seperti sombong, mementingkan diri sendiri, menganggap orang lain sebagai musuh, menyebarkan berita bohong dan fitnah, serta rakus.
Ia mengatakan sifat-sifat tercela tersebut jika dipelihara maka akan membawa ketidakstabilan dalam hidup.
"Sifat-sifat tercela ini jika dipelihara akan mengakibatkan ketidakharmonisan lingkungan," katanya.
Idul Adha, lanjut dia, mengajarkan ketenteraman dan kedamaian agar dapat direalisasikan.
Joe Biden: Warga Sipil Tak Berdosa Jadi Korban Perang di Gaza
Dalam pidato menyambul Idul Adha yang disiarkan Gedung Putih, Presiden AS Joe Biden mengatakan tahun ini, Idul Adha datang pada saat yang sulit bagi banyak umat Islam di seluruh dunia.
"Di Gaza, warga sipil tak berdosa menderita akibat kengerian perang antara Hamas dan Israel. Terlalu banyak orang tak berdosa yang terbunuh, termasuk ribuan anak-anak. Banyak keluarga yang meninggalkan rumah mereka dan melihat komunitas mereka hancur," katanya.
"Rasa sakit mereka sangat besar. Pemerintahan saya melakukan segala yang kami bisa untuk mengakhiri perang, membebaskan semua sandera, memberikan bantuan kemanusiaan, dan berupaya menuju solusi dua negara di masa depan, yang saya yakini merupakan satu-satunya cara untuk mencapai perdamaian abadi bagi rakyat Palestina dan Israel."
Ia juga mengatakan, sangat yakin proposal gencatan senjata tiga fase yang diajukan Israel kepada Hamas dan didukung oleh Dewan Keamanan PBB adalah cara terbaik untuk mengakhiri kekerasan di Gaza dan pada akhirnya mengakhiri perang.
"Kami juga berupaya untuk memberikan resolusi damai terhadap konflik mengerikan di Sudan. Dan kami terus mengadvokasi hak-hak komunitas Muslim lainnya – termasuk komunitas Rohingya di Burma dan Uighur di Republik Rakyat Cina – yang menghadapi penganiayaan di seluruh dunia. Mereka, seperti semua orang, berhak hidup bebas dari kekerasan dan ketakutan."
"Itu sebabnya saya berkomitmen untuk mengatasi momok Islamofobia di Amerika Serikat. Kebencian tidak mempunyai tempat di Amerika, baik yang ditujukan pada Muslim Amerika, Arab Amerika termasuk Palestina, atau siapa pun."
Ia mengatakan, pemerintah AS sedang menciptakan strategi nasional untuk melawan Islamofobia dan bentuk-bentuk bias dan diskriminasi terkait, yang tidak hanya berdampak pada umat Islam, tetapi juga orang-orang Amerika keturunan Arab, Sikh, dan Asia Selatan.
"Dalam kondisi terbaiknya, Amerika Serikat adalah tempat di mana setiap orang diperlakukan dengan hormat, kesetaraan kemanusiaan dihargai, dan perbedaan-perbedaan kita dipandang sebagai sumber kekuatan," kata Biden, yang berniat maju Pilpres lagi tahun ini.
ANTARA
Pilihan Editor Mengenal XStar, yang Harus Digunakan Pembeli BBM Bersubsidi