Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Produsen kendaraan memperkuat metode promosi dan transaksi melalui platform online untuk mengerek penjualan hingga akhir tahun. Sekretaris Umum Gabungan Industri Otomotif Indonesia (Gaikindo), Kukuh Kumara, mengatakan hasil inovasi penjualan secara digital, seperti showroom atau expo online sulit menyamai sistem konvensional. Namun peminatnya bertumbuh karena konsumen mulai terbiasa dengan kondisi pandemi Covid-19.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Perlu waktu panjang untuk terbiasa. Mobil itu bukan barang yang nyaman dibeli tanpa dilihat dan dirasakan dulu,” katanya kepada Tempo, kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Merujuk data Gaikindo, penjualan wholesales mobil dari agen pemegang merek (APM) terus meningkat sejak Juni hingga bulan lalu. Pada Mei lalu, penjualan sebanyak 3.500 unit, kemudian meningkat menjadi 12 ribu pada Juni dan 25 ribu pada Juli. Pada Agustus lalu, penjualan menembus 37 ribu unit.
Menurut Kukuh, capaian itu jauh di bawah volume penjualan normal yang mencapai 90 ribu unit per bulan. Namun dia menganggap hasil ini positif di tengah sepinya kunjungan ke showroom dan bengkel selama pembatasan sosial. Hal ini mendorong distributor memperkuat sistem online. “Meski transaksinya kecil, expo normal selama 10 hari saja bisa triliunan rupiah. Kalau sistem online, belum seperti itu,” katanya.
Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmy Suwandi mengatakan sudah memanfaatkan platform digital. TAM tak ingin membuang momen peningkatan penjualan yang meningkat 31,7 persen sejak Juni hingga Agustus 2020. Dari Toyota Virtual Expo yang diadakan pada Agustus saja, TAM bisa mendapat surat pemesanan kendaraan (SPK) untuk 600 unit mobil, belum termasuk catatan dari expo serupa di bulan sebelumnya.
"Virtual expo kami pernah dikunjungi 130 ribu orang,” ucapnya. “Kami berencana membuat showroom virtual di akhir 2020.”
Dalam kondisi normal, kata Anton, kunjungan pelanggan ke situs web TAM hanya sekitar 1 juta pengunjung sebulan, atau bisa meningkat menjadi 1,5 juta saat ada peluncuran produk. Tapi saat pembatasan sosial berskala besar diberlakukan, lonjakannya mencapai 2,5 juta pengunjung. “Prospek penjualan kami dari digital dulu kira-kira 15-20 persen. Sekarang minimal 40-50 persen.”
Regional Manager PT Isuzu Astra Motor Indonesia region Sulawesi, Samuel Pilo Bunga, mengatakan perusahaannya menjaga kinerja penjualan dengan menyasar sektor kesehatan. Penjualan kendaraan untuk sektor tersebut terus bertumbuh. “Isuzu MU-X 4x4 dijadikan ambulans. Mengingat daerah Manado memiliki kondisi geografis yang cukup ekstrem, pasar menanggapi hal ini secara positif,” katanya.
Presiden Direktur PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia Naoya Nakamura memilih berfokus pada penjualan produk existing. Meski tak merinci soal metode, dia memastikan Mitsubishi selalu memberikan program dan sosialisasi menarik untuk mendongkrak aktivitas dealer. “Dalam rangka mempersiapkan pasar yang lebih baik, kami merencanakan penyegaran produk,” katanya.
Wacana keringanan pajak pembelian mobil baru sebesar nol persen atau pemangkasan pajak kendaraan bermotor (PKB) pun dinanti para pelaku industri otomotif. Ketua Gaikindo Yohannes Nangoi mengatakan program ini bisa menurunkan harga mobil baru dan mendongkrak penjualan. Saat ini pemerintah pusat punya kewenangan menarik pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM). Pemerintah daerah pun bisa memungut PKB dan bea balik nama kendaraan bermotor. Seluruh pajak itu masuk dalam komponen harga yang ditanggung konsumen. “Seharusnya bisa dipangkas,” ujar dia.
Meski begitu, keringanan pajak yang diusulkan Kementerian Perindustrian itu belum memiliki rincian teknis. Dalam rapat dengan Dewan Perwakilan Rakyat beberapa waktu lalu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan keringanan ini hanya berlaku hingga Desember 2020.
MUHAMMAD HENDARTYO | LARISSA HUDA | FAJAR PEBRIANTO | YOHANES PASKALIS
Platform Digital Dorong Penjualan Mobil
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo