Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - PT PLN (Persero) berkolaborasi dengan PT Huawei Tech Investment dalam proyek Joint Innovation Center (JIC). Proyek itu ditujukan untuk memperkuat fondasi digital transisi energi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“JIC ini dimaksudkan untuk memetakan setiap tantangan teknis, strategis, operasional dan juga investasi," kata Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam keterangan tertulis, Senin, 29 April 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Darmawan menjabarkan, JIC telah memberikan kontribusi yang signifikan dengan keberhasilan beberapa pilot project sejak dibentuk 5 bulan lalu. Project yang berhasil, di antaranya teknologi IoT dalam jaringan distribusi yang disebut Intelligence Distribution Solution (IDS) dipadukan dengan One Fiber Multi-Services (1FMS).
Langkah berikutnya, Darmawan menyampaikan, JIC juga akan melakukan pengembangan smart inspection jaringan transmisi, operasi jaringan digital, peningkatan SDM yang menguasai teknologi terbaru.
Dia juga menyebut keberadaan JIC juga akan mendukung skema Accelerated Renewable Energy Development (ARED) dalam rangka mempercepat transisi energi. Melalui ARED, kata dia, PLN membangun sistem kelistrikan andal yang dilengkapi smart grid untuk mengintegrasikan sistem pembangkitan, transmisi, distribusi, dan layanan pelanggan.
"Dengan smart grid, kami dapat menyelaraskan pengoperasian sistem penyimpanan energi dalam bentuk baterai sebagai base-load untuk menyiasati tantangan intermitensi energi baru terbarukan (EBT)," tuturnya.
Berkenaan dengan itu, Vice President & CEO Digitalisasi Tenaga Listrik Huawei, David Sun, berharap pencapaian JIC tersebut dapat bermanfaat untuk industri kelistrikan di Indonesia, khususnya PLN.
"Salah satunya teknologi yang kami bawa dalam kolaborasi ini adalah pengembangan 1FMS yang kami yakin akan menjadi benchmark kelas dunia di masa depan,” ujar David Sun.
Pilihan Editor: Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun