Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Profil Oesman Sapta Odang, Ketum Hanura yang Dukung Ganjar jadi Capres 2024

Profil Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang alias OSO yang mendukung bakal calon presiden 2024 dari PDIP Ganjar Pranowo.

29 Agustus 2023 | 10.09 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang alias OSO datang menemui Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di kantornya, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, pada Senin lalu, 28 Agustus 2023. Ganjar Pranowo juga tampak turut berada di sana mendampingi Megawati. Kedatangan Oso itu bertujuan untuk menyatakan dukungan ke bakal calon presiden dari PDIP, Ganjar Pranowo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelumnya, pada 21 April 2023 lalu, Hanura telah menyampaikan dukungannya untuk Ganjar usai Megawati mengumumkan Gubernur Jawa Tengah itu sebagai bakal calon presiden mereka di Pilpres 2024. Kedatangan OSO menemui Megawati itu kemudian disorot publik. Profil OSO pun juga menarik untuk diketahui. Seperti apa profil Oesman Sapta Odang? Simak informasinya berikut ini.

Profil Oesman Sapta Odang

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sosok Oesman Sapta Odang sudah lama malang melintang di berbagai kegiatan Tanah Air. Sebelum terjun ke politik, OSO juga dikenal sebagai seorang pengusaha. 

Oesman Sapta Odang lahir pada 18 Agustus 1950 di Sukadana, Kalimantan Barat. Ayahnya bernama Odang yang merupakan pria asal Palopo. Sementara, ibunya bernama Asnah Hamid yang berdarah Minang. 

Di tempat kelahirannya itu, OSO tumbuh besar dan memulai kariernya sebagai pengusaha. Di usia 22 tahun, ia terjun ke bisnis konstruksi. Sejak saat itu, bisnis OSO terus berkembang dan menghasilkan gurita bisnis di Indonesia. 

Dikenal sebagai politikus sekaligus pengusaha sukses, OSO lulus SMA melalui jalur paket C. Ia juga tercatat meraih gelar doktor kehormatan (HC) dari Senior University International, USA pada tahun 1999.

Jejaring Bisnis Oesman Sapta Odang

Mengutip laman resmi OSO Group, pria yang kini berusia 73 tahun tersebut memiliki perusahaan bernama OSO Group yang bermarkas di Gedung City Tower, Jakarta. OSO Group mengelola 13 unit bisnis atau anak usaha yang fokusnya di enam sektor yaitu properti, jasa keuangan, transportasi, pertambangan, manufaktur, agribisnis.

Di bidang properti, OSO Group berhasil membangun sejumlah hotel, di antaranya Clay Hotel Jakarta, Grand Mahkota Pontianak, Mahkota Hotel Singkawang, Hotel Mahkota Kayong, The Stones Hotel Legian Bali. 

Pada tahun 2019, salah satu anak perusahaan OSO Group yang terutama berfokus pada Pengembangan Properti, PT. Citra Putra Realty Tbk, melakukan penawaran umum perdana untuk meningkatkan dukungan keuangan bagi grup. Mereka berhasil mengumpulkan $6,7 juta dalam penawaran perdana tersebut.

Di bidang jasa keuangan, OSO Group memiliki anak perusahaan bernama PT OSO Sekuritas Indonesia yang merupakan sebuah perusahaan swasta (lokal) yang memiliki lisensi bisnis sebagai Penjamin Emisi dan Pialang. Perusahaan ini banyak tersebar di seluruh Indonesia dan memiliki sebanyak 24 cabang di Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi. 

Selanjutnya, OSO Group juga memiliki bisnis bidang transportasi. OSO memiliki anak perusahaan bernama Enggang Air Service, yang menyewakan pesawat di Lanud Halim Perdana Kusuma. Ada juga PT Enggang Angkasa Sarana yang bergerak di ground handling Bandara Ngurah Rai. 

Tak ketinggalan, di bidang pertambangan, OSO memiliki perusahaan bernama PT Energy Persada Nusantara yang merupakan pertambangan batu bara dengan luas sekitar 4973 hektar di Berau, Kalimantan Timur. 

Selanjutya: Kemudian, ada juga PT Karimun Granite yang...

Kemudian, ada juga PT Karimun Granite yang telah mengoperasikan tambang granit di Pulau Karimun, Riau, Indonesia sejak tahun 1972. Perusahaan ini memproduksi agregat granit berkualitas premium dan batu pelindung (armour rocks) di wilayah Asia Tenggara.

Selanjutnya, ada juga bisnis manufaktur milik OSO yakni, PT.Citra Media Grafika yang memproduksi dan mengembangkan produk pencetakan kartu pintar (Smart Card Manufacturer). 

Di bidang perkebunan, OSO memiliki PT Aria Hijau Alam Lestari yang mengelola lahan kelapa sawit seluas 22.725 hektar di Mempawah, Kalimantan Barat. Sementara di sektor perikanan, ada PT Industri Perikanan Sukadana yang berfokus pada manajemen terpadu ikan, serta penyediaan ikan segar, udang, dan produk ikan lainnya. PT ini berlokasi di Kayong, Kalimantan Barat. 

Rekam Jejak Karier Pemerintah

Setelah sukses di dunia bisnis, OSO kemudian mencoba untuk menjajal dunia politik. Namanya mulai dikenal sebagai politikus ketika menjadi wakil Ketua MPR RI periode 1999-2004. 

Selanjutnya, ia terpilih kembali sebagai wakil ketua lembaga tinggi negara tersebut dari kelompok DPD-RI untuk periode 2014-2019. Dalam Sidang Paripurna DPD RI 4 April 2017, Oso terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DPD RI periode  2017-2019.

Tak hanya itu, OSO juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Ketua Umum Asosiasi Koperasi Kelapa Indonesia, Ketua Umum Pengurus Pusat KKI, Ketua Umum DPP Partai Persatuan Daerah, Ketua Kadin Daerah Provinsi Kalimantan Barat, hingga Komisaris Lion Air. 

Hingga kemudian OSO menjadi orang kedua yang memimpin Hanura setelah Wiranto meninggalkan jabatan Ketua Umum. Oesman Sapta Odang sudah dua kali menjabat sebagai Ketua Umum Hanura. Ia kembali terpilih sebagai Ketua Umum Hanura 2019-2024. OSO terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Nasional (Munas) Hanura III, Rabu,18 Desember 2019. 

Sebelumnya, jabatan pertama dia sebagai ketua umum dimulai sejak 21 Desember 2016. Setelah jabatan berakhir ia masih berlanjut memimpin untuk periode selanjutnya.

Pada Kamis, 13 Agustus 2020, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menganugerahkan penghargaan pada Oesman Sapta Odang beserta beberapa tokoh lain di Istana Negara, Jakarta Pusat. OSO mendapat anugerah Tanda Kehormatan Bintang Mahaputra Utama. 

Penganugerahan untuk Oesman Sapta Odang itu berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 51, 52, dan 53 tahun 2020 pada 22 Juni 2020, dan nomor Keputusan Presiden Nomor 79,80 dan 81 tahun 2020 tanggal 12 Agustus 2020, tentang penganugerahan tanda jasa medali kepeloporan, tanda kehormatan Bintang Mahaputra, Bintang Jasa dan Bintang Penegak Demokrasi.

 

RIZKY DEWI AYU | TIKA AYU | EGY ADYATAMA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus