Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Nama Rumah Sakit Kartika Husada tengah jadi sorotan publik. Hal itu berawal ketika bocah laki-laki inisial BAD alias Alvaro berusia 7 tahun didiagnosa mati batang otak usai menjalani operasi amandel di RS Kartika Husada, Kota Bekasi. Setelah koma selama 13 hari, Alvaro dinyatakan meninggal pada Senin lalu, 2 Oktober 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Orang tua korban akhirnya melaporkan pihak Rumah Sakit Kartika Husada ke pihak kepolisian pada 29 September 2023 atas dugaan malpraktik. Total ada sebanyak 8 orang yang dilaporkan, di antaranya direktur rumah sakit hingga dokter yang menangani korban.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Laporan kami sebenarnya ada tiga UU terkait yang kami laporkan. Pertama, tentang UU Kesehatan. Kedua, tentang UU Perlindungan Konsumen. Ketiga, UU KUHP yang lama Pasal 359, 360, 361," kata pengacara keluarga korban, Christmanto.
Sementara itu, manajemen Rumah Sakit Kartika Husada mengatakan bahwa sudah berusaha semaksimal mungkin dalam proses penyembuhan Alvaro.
"Kami sudah mengupayakan usaha rujukan dan terus berkoordinasi dengan RS lain dengan tetap mempertimbangkan kondisi pasien dan kami bersama tim perawat juga terus berupaya maksimal dengan berkoordinasi dengan keluarga, demi kesembuhan adik BA," ujar Komisaris sekaligus pemilik Rumah Sakit Kartika Husada Jatiasih, Nidya Kartika.
Lantas, seperti apa profil Rumah Sakit Kartika Husada? Simak penjelasannya berikut ini.
Profil Rumah Sakit Kartika Husada
Rumah Sakit Kartika Husada merupakan rumah sakit swasta yang berada di wilayah Bekasi. Berdasarkan informasi dari laman Instagram resminya, RS Kartika Husada berada di bawah naungan RS Kartika Husada Group. Grup rumah sakit itu memiliki memiliki tiga rumah sakit di kawasan Bekasi.
Selanjutnya: Ketiga rumah sakit tersebut adalah...
Ketiga rumah sakit tersebut adalah RS Kartika Husada Jatiasih, RS Kartika Husada Tambun dan RS Kartika Husada Setu. Adapun, rumah sakit tempat Alvaro dirawat dan didiagnosis mati batang otak usai operasi pengangkatan amandel adalah Rumah Sakit Kartika Husada Jati Asih.
Rumah Sakit Kartika Husada Jati Asih berlokasi di Jalan Raya Jati Asih No. 72, Jatiasih, Kota Bekasi. Rumah sakit tersebut telah berdiri sejak tahun 2008. Pada awalnya, RS Kartika Husada merupakan sebuah rumah bersalin (RB) Kartika Husada. Kemudian pada tanggal 17 Maret 2014 berdasarkan surat izin pemerintah kota Bekasi nomor 445.1/1682/YANKES/III/2014 RS Kartika Husada Beroperasi sebagai Ibu dan Anak (RSIA).
Selanjutnya, di tahun 2015 RSIA Kartika Husda berubah status menjadi Rumah Sakit Umum (RSU) Kartika Husada Jati Asih. Hingga pada tahun 2018, RSU Jati Asih berubah status lagi menjadi RSU tipe kelas C. RS Kartika Husada Jatiasih beroperasi di bawah manajemen PT Kartika Medika, dan menjadi rumah sakit ketiga yang dimiliki Kartika Husada Group.
Rumah Sakit Kartika Husada memiliki visi menjadi Rumah Sakit dengan orientasi pelanggan dan pelayanan prima. RS ini juga memiliki sejumlah misi diantaranya memberikan pelayanan unggulan kebidanan dan kandungan secara profesional dengan orientasi pelanggan, memberikan pelayanan rawat inap dengan sentuhan pelayanan prima, memberikan pelayanan spesialistik dan kegawatdaruratan dengan tanggap dan cekatan, dan memberikan pelayanan penunjang dengan efektif dan efisien.
Dalam video pendek pada channel YouTube Kartika Husada Jatiasih disebutkan rumah sakit yang berdiri di atas tanah seluas 2.454 meter persegi ini memiliki beberapa layanan unggulan, di antaranya layanan kulit kelamin, obstetric dan ginekologi, saraf dan anak. Selain itu, rumah sakit ini juga ditunjang dengan peralatan yang terbaik kemudian tenaga kesehatan yang profesional.
RIZKI DEWI AYU | ADI WARSONO