Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Teuku Riefky Harsya secara resmi dilantik sebagai Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf) dalam Kabinet Merah Putih pada Senin, 21 Oktober 2024. Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia (Perpres) Nomor 139 Tahun 2024 tentang Penataan Tugas dan Fungsi Kementerian Negara Kabinet Merah Putih Periode Tahun 2024-2029, Kementerian Ekonomi Kreatif merupakan pecahan dari kementerian sebelumnya, yaitu Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang dipimpin oleh Sandiaga Salahuddin Uno selama periode 2020-2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kendati demikian, di dalam sambutannya pasca pelantikan di balairung kantor Kemenparekraf, pria kelahiran Jakarta, 28 Juni 1972 itu menyatakan bahwa ia bisa menjamin sinergitas di antara kementerian yang ia pimpin dengan Kementerian Pariwisata yang merupakan pecahan lain dari Kemenparekraf. “Tentu kami yakin sinergitas antara Kementerian Pariwisata dan Kementerian Ekonomi Kreatif tidak bisa dipisahkan,” ujar Riefky.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pria dengan garis keturunan ningrat Aceh yang besar di Jakarta tersebut meminta rekan-rekan dalam kementerian yang ia pimpin untuk tidak khawatir. Hubungan baik yang ia miliki dengan Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, mantan Menparekraf Sandiaga Uno dan mantan Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo merupakan jaminannya. “Walaupun, mungkin ada penempatan-penempatan yang berbeda lantainya saja. Tetapi, tentu sinergi itu tetap bisa kita lakukan bersama-sama,” Riefky melanjutkan.
Berdasarkan pernyataannya, Ketua Komisi X DPR periode 2014-2017 tersebut diamanahkan Presiden membawa sektor ekonomi kreatif dalam negeri menjadi lebih terdepan dalam lima tahun mendatang. Riefky menerangkan ada 17 subsektor yang akan dibawahinya, meliputi gim, arsitektur, desain interior, musik, seni rupa, desain produk, mode, kuliner, film, animasi dan video, fotografi, desain komunikasi visual, televisi dan radio, kriya, periklanan, seni pertunjukan, serta penerbitan dan aplikasi.
Disadur dari Antara, diketahui karier Riefky di dunia politik sudah dimulai cukup lama. Tercatat pada 2005, ia terpilih sebagai anggota pengganti antarwaktu DPR RI periode 2004-2009. Riefky mewakili Daerah Pemilihan Aceh I dalam anggota Komisi VII DPR yang bertugas di bidang energi sumber daya mineral, teknologi, lingkungan hidup, dan riset dan kembali menjadi anggota Komisi V DPR RI sektor infrastruktur dan perhubungan pada 2013-2014.
Selanjutnya: Adapun, pada 2017-2019 ia sempat menjabat sebagai Wakil Ketua Badan Anggaran....
Adapun, pada 2017-2019 ia sempat menjabat sebagai Wakil Ketua Badan Anggaran DPR RI, pada 2019-2020 sebagai sekretaris fraksi partai, dan menjadi Wakil Ketua Komisi I DPR RI yang mengawasi Kementerian Pertahanan, Kominfo dan Hubungan luar negeri pada 2019-2024.
Teuku Riefky merupakan putra dari seorang pengusaha sekaligus pendiri Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), Teuku Syahrul Mudadalam. Sedangkan ibunya, Pocut Haslinda Anwar, merupakan penulis buku sejarah Islam Melayu Nusantara.
Riefky pernah mengenyam pendidikan dasar di di SD Al Azhar Jakarta tahun 1984, SMP Muhammadiyah IX Jakarta tahun 1987, dan SMA Negeri 6 Jakarta tahun 1990. Mengikuti keinginannya untuk menjadi seorang tentara militer, Teuku Riefky menuntaskan pendidikan sarjananya di Mass Communication di Millitary College of Vermont (US Army rotc) Norwich University, Amerika Serikat tahun 1994.
Namun, setelah lulus sarjana ia memilih mengikuti jejak ayahnya di dunia bisnis dan menolak tawaran Danjen Kopassus untuk menjadi anggota TNI. Riefky menduduki kursi direksi dalam anak perusahaan milik Investment Group pada 1990, yaitu Marketing Director, Uninet Media Sakti Internet Service Provider, dan President Director Grandkemang Hotel Management bersama Sandiaga Uno yang kala itu menjabat sebagai komisaris.
Riefky melanjutkan jenjang pendidikannya dengan mengenyam pendidikan Magister Teknik di Universitas Indonesia pada 2011 hingga 2013 dan menekuni pendidikan doktor di program studi Manajemen Keuangan Sekolah Bisnis IPB sejak 2016 hingga saat ini.
Foto 
