Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. terus melakukan berbagai upaya di proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi di Hululain, Bengkulu, yang berpotensi terjadi longsor. Salah satunya meningkatkan kualitas keselamatan para pekerjanya dengan menggelar pelatihan kepada jajaran direksi dan manajemen serta pekerja.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy Julfi Hadi mengatakan kegiatan pelatihan ini merupakan hal penting dalam implementasi aspek health (kesehatan), safety (keselamatan), security (keamanan), and environment (lingkungan) atau (HSSE), serta sebagai komitmen mewujudkan zero fatality.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Pelatihan ini merupakan bentuk komitmen kami dalam mencapai operational excellence (keunggulan operasional) dalam bidang HSSE," ujar Julfi lewat keterangan tertulis, dikutip pada Jumat, 4 Agustus 2023.
Menurut Vice President HSSE Pertamina Geothermal Energy Uus Rahmat Kurniawan, kegiatan bertajuk Table Top Drill di Proyek Hululais ini menjadi aktivitas mitigasi menghadapi potensi bencana. Sejauh ini, sejumlah laporan menyebutkan ancaman bencana yang berpotensi muncul di Hululais adalah longsor besar.
Hal itu, kata Uus, jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi dalam durasi waktu yang singkat. "Semua potensi bencana itu, terutama longsor besar, tentu harus bisa diantisipasi secara baik dan sigap. Di sinilah menjadi penting pelatihan ini kami selenggarakan kepada para karyawan," ucap Uus.
Uus mengungkapkan sejauh ini, Pertamina Geothermal Energy telah meraih pencapaian 7.841.289 jam kerja aman per 30 Juni 2023. Tahun lalu, perusahaan pelat merah itu berhasil meraih penghargaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam acara Penganugerahan Penghargaan K3 2022 yang diadakan Kementerian Ketenagakerjaan.
"Capaian positif yang sudah diraih dalam aspek keselamatan kerja ini tentunya akan terus dipertahankan dan ditingkatkan kualitasnya," tutur Uus.
Pilihan Editor: Bappebti Ungkap Alasan Peluncuran Bursa CPO Kembali Mundur