Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ekonomi

Pulihkan Pariwisata, Pemerintah Diminta Lockdown Bali 14 Hari

Taufan Rahmadi, menyarankan Pemerintah Indonesia mengadopsi cara Selandia Baru dalam menangani sektor pariwisata Bali yang terpuruk akibat pandemi.

28 Juni 2021 | 09.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta – Pemerhati pariwisata, Taufan Rahmadi, menyarankan Pemerintah Indonesia mengadopsi cara Selandia Baru dalam menangani sektor pariwisata Bali yang terpuruk akibat pandemi. Ia mengatakan pemerintah bisa menyusun tahap-tahap pembukaan gerbang internasional Bali untuk memulihkan sektor pariwisata Pulau Dewata seperti yang dilakukan Selandia Baru.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia pun mengusulkan sejumlah tahap penanganan pariwisata Pulau Dewata. Tahap pertama adalah lockdown yang berlangsung selama 14 hari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Level I fase 14 hari ke depan lockdown Bali, Nyepikan Bali,” ujar Taufan dalam keterangannya, Senin, 28 Juni 2021.

Pada tahap itu, pemerintah diminta mengetatkan protokol kesehatan secara tegas dan konsisten. Pemerintah juga diminta mendorong para pekerja melakukan isolasi mandiri secara menyeluruh dan melakukan pekerjaannya dari rumah.

Selama lockdown dilakukan, pemerintah juga disarankan menutup sekolah dan area publik. Setelah 14 hari berlangsung, Taufan menyebut perlu ada pengetesan Antigen secara massal kepada seluruh warga Bali.

Bila lockdown selesai, pemerintah dapat membuka Bali secara bertahap mulai penerbangan nasional hingga penerbangan internasional. Apabila tahap-tahap itu sudah dilalui, Bali disebut sudah bisa menerima kunjungan wisatawan negara.

Adapun Pemerintah Selandia Baru sebelumnya telah menerapkan empat level sistem peringatan bagi warganya untuk mencegah lonjakan angka covid-19. Level pertama berupa penutupan akses warga negara asing, level kedua pengetatan protokol kesehatan, level ketiga persoalan isolasi mandiri, dan level keempat shut down atau penghentian seluruh kegiatan di luar rumah.

Taufan menyebut rencana pemerintah mengundurkan jadwal pembukaan gerbang internasional Bali yang sedianya akan dilakukan pada Juli akibat melonjaknya kasus Covid-19 merupakan bentuk kekhawatiran. Ketidakpastian kebijakan ini dinilai berisiko memperburuk ekonomi Bali yang sebagian besar bertumpu pada sektor pariwisata.

“Menggantung Bali dengan kondisi seperti saat ini akan semakin membuat terpuruk ekonomi Bali dan semakin menjauhkan dari target-target  pemulihan yang diharapkan,” ujarnya.

Menurut Taufan, penundaan kembali gerbang wisata Bali bagi turis asing harus menjadi momentum untuk berbenah.  Membuat wilayah Bali menjadi zona hijau, kata dia, dapat dilakukan secara bertahap mulai desa, kecamatan, kabupaten, hingga provinsi.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus