Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SETIAP tahun pusat perbelanjaan baru muncul. Dari yang disewakan hingga strata-title. Semuanya menyebar ke tiap sudut Jakarta. Menawarkan merek-merek baru yang dulu hanya bisa ditemui di Paris, London, atau Milan. Ternyata lahir hanya dari segelintir orang. Di tangan penjaja mal inilah pusaran uang puluhan triliun rupiah berputar setiap tahun.
Muktar Widjaja
Lewat bendera PT Duta Pertiwi Tbk., anak perusahaan Grup Sinar Mas, Muktar pelopor berdirinya pusat perdagangan (trade center). Putra taipan Eka Tjipta Widjaja ini mendirikan ITC Mangga Dua pada 1989. Dengan luas bangunan 138 ribu meter persegi, area yang dijual di pusat grosir itu 80,6 ribu meter persegi.
- Roxy Mas
- Mangga Dua
- Ambassador
- Cempaka Mas
- Fatmawati
- Harco Mas Mangga Dua
- Kuningan
- ITC Permata Hijau
- Depok
Robert Budi Hartono
Dari rokok, bos Grup Djarum ini meramaikan pertarungan bisnis properti. Lewat PT Cipta Karya Bumi Indah, Djarum kini membangun superblok Grand Indonesia, di lahan bekas Hotel Indonesia dan Hotel Wisata berada. Dana yang dikucurkan Rp 2,3 triliun.
- City Square
- Mogot Mal
- Mangga Dua Trade Center
Sugianto Kusuma
Di mata pengusaha Tomy Winata, bos Grup Agung Sedayu adalah senior dan mentor bisnisnya. Bersama Trihatma K. Haliman, komisaris Grup Artha Graha yang biasa disapa Aguan ini ikut mendirikan Mangga Dua Square dan Kelapa Gading Square.
Murdaya Widyawirmata
Suami pengusaha Hartati Murdaya ini merambah bisnis properti setelah membeli 47,5 persen saham PT Metropolitan Kencana lewat program sales and purchase agreement BPPN (Badan Penyehatan dan Perbankan Nasional), pada 2002. Kepemilikan saham yang dulunya milik Grup Salim itu dilego Rp 600 miliar.
- Pondok Indah Mal I
- Pondok Indah Mal II
- Mal Puri Indah
Franky Oesman Widjaja
Anak taipan Eka Tjipta Widjaja. Presiden Direktur PT Plaza Indonesia Realty Tbk. Di perusahaan inilah Franky mengendalikan Grand Hyatt, Plaza Indonesia, dan Plaza Indonesia EX.
- Plaza Indonesia
- Plaza Indonesia EX
James Riady
Bermula dari dunia perbankan, Grup Lippo merambah bisnis properti pada 1992. Dimulai dari Lippo Cikarang dan Lippo Karawaci, imperium bisnis yang kini dipimpin James Riady itu mendirikan Depok Town Square. Pusat perdagangan ini dihuni 2.300 toko.
- Mega Mal Pluit
- Cibubur Junction
- Gajah Mada Plaza
- Galeria Matahari
Trihatma K. Haliman
Naga properti ini nangkring di urutan ke-8 dari 40 orang terkaya Indonesia, versi majalah Forbes Asia, yang dilansir pada September silam. Pundi-pundinya ditaksir US$ 900 juta. Senayan City adalah satu proyek besarnya. Dengan luas 76 ribu meter persegi, pusat belanja yang menghabiskan dana Rp 1,1 triliun ini merupakan mal terbesar di Asia Tenggara.
- Semanggi Saham 40 persen (kerja sama dengan Grup Lippo)
- Trade Center
- Dua Square Saham 35 persen (Kerja sama dengan Agung Sedayu dan Grup Artha Graha)
- Gading Square Saham 50 persen (Sisanya Agung Sedayu)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo