Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi Masyarakat Peduli BUMN Maju angkat bicara seputar ramainya polemik wacana BUMN dikonversi menjadi berbasis koperasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ketua Umum Koalisi Masyarakat Peduli BUMN Maju, Tomy Tampatty menilai wacana perubahan status BUMN menjadi koperasi sangat berbahaya, karena efek dominonya mengancam nasib jutaan pegawai BUMN dan lainnya. "Wacana yang sangat berbahaya," ujar Tomy dalam keterangan tertulis, Kamis 8 Februari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Hal ini disampaikan Tomy menanggapi ramainya wacana BUMN dikonversi menjadi berbasis koperasi yang dilontarkan tim pemenangan Capres dan Cawapres Nomor 1 Anies Rasyid Bawesdan dan Muhaimin Iskandar.
Tomy mengatakan wacana BUMN diubah jadi koperasi sangat mengusik perasaan jutaan insan BUMN dan keluarganya, baik insan BUMN yang masih aktif bekerja maupun yang sudah pensiun. "Karena dampak dari perubahan status tersebut akan menciptakan kurang lebih 1,6 juta pegawai BUMN menjadi pengangguran," kata dia.
Dan efek domino dari masalah ancaman pengangguran ini, kata Tomy, akan ada tiga orang keluarga inti setiap pegawai yaitu istri/suami dan dua orang anak akan menerima dampak dari pengangguran tersebut. "Sehingga total korban keluarga inti menjadi 3 X 1.600.000 pegawai PHK yang jumlahnya 4.800.000 orang Keluarga Inti," kata dia.
Sehingga, ujar Tomy, total keseluruhan yang akan terkena dampak adalah 6.400.000 dengan rincian 1.600.000 pegawai yang di PHK ditambah 4.800.000 keluarga inti pegawai.
Ia menambahkan selain dampak PHK terhadap pegawai BUMN, pembubaran BUMN juga sangat berdampak terhadap mitra bisnis BUMN dan UMKM yang jumlah pegawainya jutaan orang.
Seharusnya, kata dia, tim Capres 01 membuat program yang membawa dampak positif terhadap BUMN dan bukan sebaliknya membuat program yang menimbulkan kegaduhan dan kekecewaan insan BUMN yang selama ini sudah berjuang dan mengabdi kepada Negara melalui BUMN.
Menurut dia, BUMN sudah memberikan kontribusi positif terhadap negara terutama menciptakan lapangan kerja dan Deviden dimana selama tahun 2023 insan BUMN telah memberikan kontribusi deviden ke Kas Negara sebesar 80,1 triliun.
Apalagi, menurut dia, akhir-akhir ini pengelolaan BUMN sudah menunjukan ke arah yang lebih baik, demikian juga hal pemberantasan Kurupsi di BUMN sudah mulai dilakukan. "Bahwa ke depan perlu dilakukan peningkatan kinerja yang bebas dari perilaku koruptif oleh oknum-oknum di BUMN itu yang seharusnya menjadi konsentrasi dari Tim Capres 01," kata dia.
Selanjutnya: Koalisi Masyarakat Peduli BUMN Maju tolak wacana BUMN dikonversi ke koperasi
Koalisi Masyarakat Peduli BUMN Maju, kata dia, sangat menyesalkan adanya wacana tersebut dan dengan tegas menolak wacana tersebut.
Sebelumnya, dalam acara diskusi yang digelar Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) di Rumah Perubahan, Jalan Brawijaya, Jakarta, pada Sabtu, 31 Januari 2024, terlontar gagasan mengkonversi BUMN menjadi bentuk koperasi.
Gagasan itu disampaikan tokoh koperasi Suroto PH sebagai masukan kepada Timnas AMIN karena menilai selama ini nasib koperasi di Tanah Air terus dipermainkan dari satu pemerintahan ke pemerintahan berikutnya.
"Inilah kesempatan komitmen AMIN membuat perubahan, menempatkan koperasi sebagai subyek. Kalau mau radikal-radikal, BUMN-kan koperasi. Dalam Undang-undang, seluruh BUMN berbadan hukum PT, sekarang ubah badan hukumnnya menjadi badan hukum koperasi," kata Suroto saat itu.
Calon presiden nomor urut satu Anies Baswedan angkat bicara soal adanya narasi pembubaran badan usaha milik negara (BUMN) yang belakangan ramai dibicarakan. Wacana ini sempat terlontar dalam acara yang diselenggarakan tim suksesnya.
Hal tersebut disampaikan Anies dalam acara "Desak Anies" di Semarang yang digelar pada Senin malam, 5 Februari 2024. Saat itu, Anies menyebutkan bahwa setiap informasi yang diterima harus disikapi secara kritis, termasuk soal ide perubahan BUMN.
Termasuk, kata Anies, ketika Menteri BUMN Erick Thohir menanggapi narasi tersebut. "Ada jenis informasi yang kalau kita mendengar sudah langsung tahu, masuk akal apa tidak. Ketika kemudian malah Pak Menteri yang ngomong," ucap Anies.
Capres yang diusung Partai NasDem, PKS, dan PKB itu kemudian menegaskan bahwa narasi pembubaran BUMN adalah fitnah. "Yang ingin saya sampaikan itu (wacana pembubaran BUMN) tidak benar. Itu fitnah, fitnah yang tidak masuk akal," kata mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Ia berharap BUMN di masa mendatang bisa menjalankan fungsi negara dan tidak sekadar dipandang sebagai badan yang mencari untung bagi negara.
Jadi, BUMN jangan dipandang sebagai badan mencari untung bagi negara. Negara tidak bekerja mencari untung. Makanya, saya tadi malam katakan bahwa negara tidak berdagang dengan rakyatnya," ucap Anies.