Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Rocky Gerung Sebut IKN Berpotensi Dibatalkan di Pemerintahan setelah Jokowi, Ini Alasannya

Pengamat politik Rocky Gerung mengatakan proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) berpotensi tidak diteruskan di pemerintahan setelah Jokowi.

8 Agustus 2023 | 20.20 WIB

Akademisi Rocky Gerung memberikan keterangan saat konferensi pers kasus dugaan penghinaan Presiden Joko Widodo di Menteng, Jakarta, Jumat, 4 Agustus 2023. Dalam keteranganya, ia mengaku tidak menghina Presiden Jokowi sebagai individu, melainkan pada kinerja ia juga meminta maaf atas kegaduhan karena kritikanya yang dianggapnya tajam, Rocky juga mengaku ucapannya yang viral itu juga berimbas pada kegiatannya sebagai pembicara yang ditolak di sejumlah daerah. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Perbesar
Akademisi Rocky Gerung memberikan keterangan saat konferensi pers kasus dugaan penghinaan Presiden Joko Widodo di Menteng, Jakarta, Jumat, 4 Agustus 2023. Dalam keteranganya, ia mengaku tidak menghina Presiden Jokowi sebagai individu, melainkan pada kinerja ia juga meminta maaf atas kegaduhan karena kritikanya yang dianggapnya tajam, Rocky juga mengaku ucapannya yang viral itu juga berimbas pada kegiatannya sebagai pembicara yang ditolak di sejumlah daerah. TEMPO/ Febri Angga Palguna

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik Rocky Gerung mengatakan bahwa nasib proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN saat ini belum pasti. Menurutnya, ada kemungkinan IKN akan dihentikan atau dibatalkan setelah Presiden Joko Widodo atau Jokowi tidak menjabat lagi. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Alasannya, pembangunan IKN sangat membebani keuangan negara sekaligus membuat utang membengkak. "Nggak ada pemerintah yang mau bayar utang pemerintahan sebelumnya," kata Rocky saat ditemui di kantor Tempo, Palmerah, Jakarta pada Selasa, 8 Agustus 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Rocky, proyek IKN adalah proyek yang tidak masuk akal. "Kalau pemerintah berikutnya masuk akal, maka harus dianggap bahwa proyek IKN itu tidak masuk akal," tutur dia.

Sebelumnya, video Rocky Gerung sempat viral karena menyampaikan kritik pada Jokowi. Salah satu kritik Rocky Gerung tersebut adalah perihal IKN. Dia menyebut, Jokowi memaksakan untuk membuat legacy atau warisannya dengan membuat proyek IKN meski kondisi keuangan dalam negeri belum memungkinkan.

“Dia pergi ke Cina untuk tawarkan IKN, dia mondar-mandir dari satu koalisi ke koalisi lain untuk mencari kejelasan dirinya,” kata Rocky dalam video tersebut. “Dia cuma pikirkan nasibnya sendiri, enggak memikirkan nasib kita."

Kritik Rocky terhadap Jokowi berujung pada pelaporan terhadap akademisi Universitas Indonesia tersebut ke polisi. Hal yang sama juga dialami oleh pengamat hukum Rafli Harum.

Hari ini, Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya melimpahkan laporan dugaan penghinaan Presiden Joko Widodo tersebut kepada Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri.

"Hari ini pukul 10.30 WIB untuk tiga laporan polisi (LP) yang dibuat Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya, resmi sudah dilimpahkan ke Bareskrim Polri,” kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Komisaris Besar Ade Safri Simanjuntak.

AMELIA RAHIMA SARI | AKHMAD RIYADH



Amelia Rahima Sari

Alumnus Antropologi Universitas Airlangga ini mengawali karire jurnalistik di Tempo sejak 2021 lewat program magang plus selama setahun. Amel, begitu ia disapa, kembali ke Tempo pada 2023 sebagai reporter. Pernah meliput isu ekonomi bisnis, politik, dan kini tengah menjadi awak redaksi hukum kriminal. Ia menjadi juara 1 lomba menulis artikel antropologi Universitas Udayana pada 2020. Artikel yang menjuarai ajang tersebut lalu terbit di buku "Rekam Jejak Budaya Rempah di Nusantara".

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus