Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Padat Jalan Membawa Laba

Pendapatan perusahaan jalan tol mulai meningkat seiring dengan naiknya volume lalu lintas. Sepanjang Januari-Februari 2022, jumlah kendaraan yang melintas di ruas jalan tol Jasa Marga tumbuh 11,7 persen. Jumlah pengguna jasa ASDP ikut meningkat.

23 Maret 2022 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Sekitar 179 juta kendaraan melintas di ruas jalan tol Jasa Marga selama Januari-Februari 2022.

  • Jumlah pengguna jasa penyeberangan di empat pelabuhan utama ikut terangkat.

  • Volume kendaraan di beberapa ruas jalan tol Trans Jawa lebih tinggi dibanding pada masa sebelum pandemi.

JAKARTA – Pendapatan perusahaan pengelola jalan tol mulai meningkat seiring dengan naiknya volume lalu lintas harian. Juru bicara PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Dwimawan Heru, menyebutkan jumlah pengguna jalan tol kembali meningkat meski belum menyamai kondisi sebelum masa pandemi Covid-19. "Salah satu pendukung kinerja positif kami adalah pemulihan arus lalu lintas," ucapnya kepada Tempo, kemarin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Heru, terdapat sekitar 179 juta kendaraan yang melintas di ruas jalan tol milik Grup Jasa Marga pada periode Januari-Februari 2022. Jumlah tersebut tumbuh 11,7 persen dibanding pada periode serupa tahun lalu, yang sebanyak 160 juta kendaraan. Adapun pada dua bulan pertama 2020, sebelum pandemi merebak di Indonesia, ruas jalan tol emiten berkode saham JSMR ini dipadati 202 juta kendaraan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di tengah ketatnya aturan pembatasan mobilitas, Jasa Marga masih bisa mengantongi laba bersih sebesar Rp 1,62 triliun pada 2021. Ketika itu, pendapatan usaha Jasa Marga tumbuh 22,8 persen secara tahunan. Kenaikan transaksi dari jalan tol menyumbangkan 23,1 persen pertumbuhan. "Pertumbuhan itu adalah dampak positif dari beroperasinya ruas jalan tol baru serta meningkatnya mobilisasi masyarakat," tutur Heru.

Jasa Marga saat ini sudah mengoperasikan 1.246 kilometer jalan tol. Panjang itu setara dengan 51 persen dari seluruh jalan tol di Indonesia. Pada 2021, Jasa Marga mulai mengelola ruas jalan tol baru sepanjang 55,94 kilometer yang terdiri atas jalan tol lingkar luar Bogor seksi III A (2,85 kilometer), Cinere-Serpong seksi I (6,5 kilometer), Cengkareng-Batuceper Kunciran (14,19 kilometer), serta jalan tol Balikpapan-Samarinda seksi I dan V (32,4 kilometer).

Jalan tol Cililitan, Jakarta, 3 Maret 2022. TEMPO/Magang/Febri

Data Kementerian Perhubungan mengungkapkan, jumlah penumpang transportasi massal naik sejak 8 Maret 2022 ketika syarat tes antigen dan PCR sebelum bepergian dihapus. Selama sekitar 10 hari setelahnya, rata-rata volume penumpang transportasi massal meningkat 8-64 persen.

Padatnya perjalanan darat ikut menumbuhkan jumlah pengguna jasa PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) pada rentang waktu 8-17 Maret. Di empat pelabuhan feri, yakni Merak, Bakauheni, Ketapang, dan Gilimanuk, volume kendaraan ASDP naik 12 persen dibanding kondisi sebelum 8 Maret.

Sekretaris Perusahaan PT Waskita Toll Road, Alex Siwu, pernah mengungkapkan bahwa tingkat lalu lintas harian di ruas jalan tol Waskita per September 2021 naik 6-23 dibanding pada September 2020. "Bahkan lalu lintas harian pada beberapa ruas jalan tol di Trans Jawa lebih tinggi ketimbang 2019," tutur dia.

Buah dari peningkatan pendapatan itu adalah Grup Waskita Karya membukukan laba bersih sebesar Rp 272,71 miliar sepanjang Januari-September 2021. Adapun pada periode yang sama 2020, Waskita Karya membukukan kerugian. Per akhir September 2021, pendapatan usaha terbesar Waskita masih berasal dari jasa konstruksi senilai Rp 5,84 triliun. Kontribusi kedua datang dari pendapatan jalan tol yang meningkat dari Rp 289,5 miliar pada kuartal III 2020 menjadi Rp 537,23 miliar pada kuartal III 2021.

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Farid Budiyanto, mengatakan investasi di sektor jalan tol masih menjanjikan. Adhi Karya kini menggarap jalan tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo dengan PT Jogjasolo Marga Makmur serta jalan tol Yogyakarta-Bawen dengan PT Jasamarga Jogja Bawen. "Kami menggunakan strategi selektif, (berinvestasi) hanya pada jalan tol yang memiliki kelayakan baik," kata Farid.

YOHANES PASKALIS
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus