Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Rupiah Menguat di Posisi Rp 16.761 per Dolar AS Sore Ini

Nilai tukar rupiah pada perdagangan sore ini, Selasa, 29 April 2025 ditutup menguat 94,5 poin dengan posisi di level Rp 16.761 per dolar AS.

29 April 2025 | 17.48 WIB

Pegawai menghitung mata uang asing di Dolarindo Jakarta, Senin, 10 Juni 2024. Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah kuatnya data ketenagakerjaan AS serta derasnya dana asing yang keluar dari Surat Berharga Negara (SBN). Dilansir dari Refinitiv, rupiah ditutup melemah 0,53 persen di angka Rp16.275 per dolar AS pada Senin (10/6). Depresiasi rupiah ini berbanding terbalik dengan penutupan perdagangan pada Jumat (7/6) yang menguat sebesar 0,4 persen. TEMPO/Tony Hartawan
Perbesar
Pegawai menghitung mata uang asing di Dolarindo Jakarta, Senin, 10 Juni 2024. Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah kuatnya data ketenagakerjaan AS serta derasnya dana asing yang keluar dari Surat Berharga Negara (SBN). Dilansir dari Refinitiv, rupiah ditutup melemah 0,53 persen di angka Rp16.275 per dolar AS pada Senin (10/6). Depresiasi rupiah ini berbanding terbalik dengan penutupan perdagangan pada Jumat (7/6) yang menguat sebesar 0,4 persen. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah pada perdagangan sore ini, Selasa, 29 April 2025, ditutup menguat 94,5 poin dengan posisi di level Rp 16.761 per dolar Amerika Serikat. Rupiah sebelumnya juga menguat 100 poin di level Rp 16.855,5 per dolar AS. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

“Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat direntang  Rp 16.700 - Rp.16.770,” kata pengamat mata uang Ibrahim Assuaibi dalam keterangan tertulis, Selasa, 29 April 2025. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2025 diperkirakan mengalami perlambatan, seiring belum optimalnya realisasi belanja negara yang seharusnya menjadi stimulus utama bagi perekonomian. Hingga Maret 2025, realisasi belanja negara tercatat sebesar Rp 620,3 triliun, hanya tumbuh 1,37 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

Perlambatan ini terutama disebabkan oleh turunnya belanja pemerintah pusat sebesar 3,37 persen menjadi Rp 413,2 triliun. Kontraksi Tersebut dipicu oleh penurunan belanja kementerian/lembaga (K/L) sebesar 11,75 persen secara tahunan menjadi Rp 217,1 triliun.

“Rendahnya realisasi belanja negara memberi tekanan negatif terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal I 2025. Belanja pemerintah, khususnya belanja K/L, selama ini berperan penting sebagai penggerak utama aktivitas ekonomi melalui proyek pembangunan serta pengadaan barang dan jasa,” kata Ibrahim. 

Lambatnya realisasi belanja terjadi di tengah kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih, maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK), serta kenaikan harga bahan pokok akibat tekanan pasar domestik dan global. Selain itu, belanja pemerintah sangat krusial untuk menjaga daya beli masyarakat, menciptakan lapangan kerja, dan menggerakkan sektor riil. 

Berdasarkan data tersebut, pertumbuhan ekonomi kuartal I 2025 diperkirakan hanya akan berada di kisaran 4,5 persen hingga 4,75 persen, lebih rendah dibandingkan pertumbuhan kuartal IV 2024 yang mencapai 5,02 persen.  Sebelumnya, proyeksi awal pertumbuhan ekonomi kuartal I-2025 berada di kisaran 4,5 persen hingga 5,0 persen.

 

 

 

 

Adil Al Hasan

Bergabung dengan Tempo sejak 2023 dan sehari-hari meliput isu ekonomi. Fellow beberapa program termasuk Jurnalisme Data AJI Indonesia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus