Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ringkasan Berita
Permintaan dari Tiongkok merupakan pemicu utama tren kenaikan harga batu bara.
Perusahaan-perusahaan di Jepang dan Eropa juga beralih ke batu bara.
Pasokan batu bara di pasar semakin terbatas.
JAKARTA – Sejak akhir tahun lalu, harga batu bara terus melesat bagai meteor. Bila sebelum tutup tahun harganya berada di kisaran US$ 86 per ton, pada pertengahan bulan lalu, harga batu bara sempat menembus US$ 153 per ton, memecahkan rekor sejak September 2008. Tren kenaikan ini diperkirakan masih bertahan hingga akhir 2021.
Pendiri Traderindo.com, Wahyu Tribowo Laksono, menuturkan permintaan dari Cina merupakan pemicu utama tren kenaikan harga batu bara. "Tiongkok kesulitan memenuhi kebutuhan domestik untuk listrik seiring dengan pemulihan ekonomi setelah pandemi," ujarnya kepada Tempo, kemarin. Pada kuartal pertama, negara tersebut mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 18,3 persen. Meskipun pada kuartal berikutnya terjadi perlambatan menjadi 7,9 persen.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo