Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengungkap perkembangan program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI). Sejak peluncurannya, kata dia, sudah ada puluhan juta usaha mikro kecil menengah (UMKM) bertransformasi memasuki ekosistem ekonomi digital.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Sejak peluncurannya lebih dari 20 juta UMKM bertransformasi masuk ke ekosistem ekonomi digital dengan target 30 juta UMKM di akhir tahun 2023 atau awal 2024,” ujar dia dalam acara Opening Indonesia Khowledge Forum XI 2022 yang digelar virtual pada Selasa, 18 Oktober 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu, saat ini Indonesia merupakan negara dengan nilai ekonomi digital tertinggi di kawasan ASEAN. Kenaikan nilai ekonomi digital pada 2021 mencapai 49 persen. Bahkan kontribusi ekonomi kreatif Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional berada di posisi tiga besar dunia.
“Ini merupakan negara dengan tujuan investasi digital terpopuler di Asia Tenggara dengan total nilai investasi mencapai Rp 300 triliun,” kata Sandiaga.
Presiden Joko Widodo alias Jokowi, kata Sandiaga, pada Mei 2020 lalu berpesan bahwa Indonesia harus bisa memiliki kedaulatan dan ketahanan digital ekonomi. Selain itu, transformasi ekonomi digital juga merupakan salah satu fokus presidensi Indonesia pada ajang G20 yang puncaknya pada pertengahan November.
“Bangga dan beli buatan Indonesia, kita harus bertransformasi agar ekonomi kita berdiri dikaki sendiri,” ucap Sandiaga.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan per Juni 2022, kata Sri Mulyani, sebanyak 19,5 juta UMKM telah masuk ke dalam ekosistem digital. Sedangkan pada tahun 2024, pemerintah menargetkan Indonesia memiliki 50 juta UMKM yang masuk ke dalam ekosistem digital.
Ia menjelaskan bahwa pemerintah telah menerapkan digitalisasi dengan menyediakan dan memperkenalkan pembayaran, pembukuan, dan pemasaran digital dalam rangka mendukung UMKM dan memberdayakan sektor tersebut.
Dalam waktu dekat ini, kata Sri Mulyani, UMKM mau tak mau harus segera terintegrasi dengan platform digital. Pasalnya, belakangan makin banyak konsumen betransaksi melalui platform digital. "Berbagai survei menunjukkan bahwa UMKM yang telah mengadopsi digitalisasi mengalami peningkatan transaksi," kata Sri Mulyani dalam G20 GPFI High Level Symposium di Jakarta, Selasa, 4 Oktober 2022.
Bendahara negara ini menjelaskan setidaknya ada enam aspek dalam ekosistem UMKM. Keenam aspek itu meliputi kebijakan keuangan, pasar, sumber daya manusia (SDM), dukungan, jumlah, dan budaya.
Dalam keenam aspek ini, menurut Sri Mulyani, digitalisasi memiliki peran potensial dan penting untuk diatur dan dimanfaatkan secara maksimal. Hal tersebut agar upaya pemberdayaan UMKM dapat dilakukan secara optimal dan memberikan manfaat yang maksimal, khususnya dalam aspek keuangan.
Sementara itu, keuangan menjadi salah satu tantangan utama dalam mengembangkan UMKM terutama akses pembiayaan. Dalam hal ini, Kementerian Keuangan mendorong melalui program UMKM Financing Empowerment (U-Fine). "Implementasi program tersebut dilakukan dengan cara memperkenalkan pembiayaan pembayaran, pembukuan, serta pemasaran digital kepada UMKM," ucap Sri Mulyani.
Ia menjelaskan UMKM dapat mengajukan permohonan kredit program pemerintah dengan menggunakan internet. Selain sebagai kerangka kerja, U-Fine turut memberikan aspek ekosistem UMKM lainnya yaitu pada kebijakan, dukungan SDM, serta pasar, karena digitalisasi dapat memainkan peran lebih lanjut dan lebih dalam.
Peran yang dimaksud seperti menciptakan akselerasi atau meningkatkan kelas, bisnis, dan kapasitas UMKM, serta memperkenalkan perizinan, akses jaringan, dan promosi. Pemerintah juga telah memanfaatkan digitalisasi untuk meningkatkan akses pasar bagi UMKM.
Berikutnya, yang harus diperhatikan adalah ekosistem pemberdayaan UMKM dan digitalisasi harus mempertimbangkan beberapa isu pengembangan seperti lebih banyak partisipasi dan keterlibatan swasta. Selain itu, kata Sri Mulyani, desain ekosistem sebagai saluran untuk menghasilkan UMKM terbaik, serta menarik lebih banyak investasi untuk memperluas jaringan dan sumber pembiayaan.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini