Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan yang paling mudah dilakukan pemerintah dalam menraik wisatawan mancanegara adalah tanpa menggunakan visa. Namun, hal itu harus dikompromikan dengan situasi maraknya wisatawan yang menetap di Indonesia dan kerap kali membuat kegaduhan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Pemerintah harus memprioritaskan, kalau betul-betul menjadikan pariwisata sebagai inti ekonomi kita, maka beberapa perubahan kebijakan (bebas visa) harus dilakukan,” kata Sandiaga di Kantor Kemenparekraf, Rabu, 19 Juni 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Agar kegaduhan yang kerap kali dilakukan oleh wisatawan seperti misalnya di Bali tak sering terjadi, Sandiaga terutama mengusulkan 10 sampai 20 negara dengan kunjungan yang berkualitas. Dari orang-orang yang mau datang ke Indonesia itu, kata Sandiaga, bisa dilacak secara digital perihal rekam jejaknya.
“Kemudian penegakan hukum, jadi pelanggaran itu kan bisa dilakukan siapa saja tapi dengan penegakan hukum bisa memberikan efek jera juga deportasi sampai bagaimana bisa menangkal mereka tak bisa datang lagi ke Indonesia kalau berulah lagi,” kata Sandiaga.
Sandiaga menyayangkan sejak pandemi mulai mereda, Indonesia belum mengubah kebijakan bebas visa kunjungan sebagaimana negara-negara tetangga lainnya. “Itu belum berubah sama sekali, yang sudah kami usulkan itu masih dirapatkan, termasuk juga yang untuk Kepri kami masih menunggu tarif baru untuk visa bagi orang yang tinggal di Singapura, karena itu sumber yang sangat diandalkan untuk ekonomi Kepri,” ujarnya.
Selanjutnya: Pada peringkat pencapaian Travel and Tourism Development Index....
Pada peringkat pencapaian Travel and Tourism Development Index (TTDI) 2024 Indonesia naik di posisi 22 dari 119 negara. Kemenparekraf meyakini kenaikan 10 peringkat dari TTDI 2021 itu mampu meningkatkan wisatawan mancanegara ke Indonesia.
Adapun lima pilar unggulan atas laporan TTDI 2024 Indonesia adalah prioritas terhadap travel dan turis, keberlanjutan travel dan turis, sumber daya alam, dampak sosial ekonomi, dan sumber daya kultural.
Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo mengatakan dengan adanya parameter laporan independen peringkat TTDI, memperkuat posisi Indonesia sebagai tujuan wisatawan mancanegara.
“Pastinya ditingkatkan. Ini pondasinya sudah ditetapkan jadi yang paling utama itu kemudahan untuk masuk ke Indonesia karena perbandingannya dengan negara tetangga. Hari ini juga sudah jauh lebih mudah,” katanya.